Pada kasus radang amandel yang akut, tindaÂÂkan pengangkatan amandel belum diperlukan. Namun, jika sakit amandel tak kunjung hilang dan sudah mengganggu, seperti sakit saat menelan hingga mengeluarkan nanah, tindakan operasi pengangkatan amandel pun diperlukan.
Dalam mendiagnosis tonsilitis, pertama-tama dokter akan memeriksa tenggorokan Anda, sekaÂÂligus mengajukan pertanyaan perihal gejala yang Anda rasakan.
Jika tonsilitis disebabkan oleh infeksi bakteri, biasanya gejala dapat berupa pembengkakan kelenjar getah bening di bagian tenggorokan, munculnya bintik-bintik nanah di sekitar amanÂÂdel, demam tapi tidak batuk. Sedangkan jika tonÂÂsilitis disebabkan oleh infeksi virus, biasanya geÂÂjala akan lebih ringan dari infeksi bakteri, namun disertai batuk dan pilek.
Tes lebih lanjut di laboratorium, seperti tes darah, biasanya diperlukan dokter untuk memasÂÂtikan apakah pasien juga menderita kondisi lain, contohnya demam kelenjar. Tes laboratorium diÂÂlakukan pada pasien yang memiliki risiko tinggi, misalnya sistem kekebalan tubuhnya rendah.
Sebagian besar kasus tonsilitis sembuh dalam waktu satu minggu. Jika tonsilitis disebabkan oleh bakteri, maka antibiotik bisa digunakan. Selain dengan obat, pemulihan bisa ditunjang dengan istirahat yang cukup dan minum banyak cairan.
Pada kasus tonsilitis yang tergolong parah dan kerap kambuh, biasanya dokter terpaksa akan melakukan operasi pengangkatan amandel untuk mengatasi hal tersebut.
Tonsilitis atau radang amandel dapat dicegah. Pencegahan bisa berupa mencuci tangan sebelum makan dan setelah dari toilet, menggunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung saat batuk atau pilek, dan memakai masker saat berada di temÂÂpat umum.