DSCF8005_zps1185b2e6BANYAK orang lebih mengenal orang utan, gajah, harimau, dan badak saat bicara tentang satwa liar asli Indonesia padahal banyak satwa lain yang unik selain jenis itu. Tahukah bahwa ada katak di Indonesia juga menyimpan khasanah yang tak ternilai.

Oleh : Yuska Apitya
[email protected]

Ada reptil yang hidupnya hampir selalu di air, tetapi ada yang di dalam tanah atau melata di atas pohon. Saat ini Indonesia memiliki hampir 400 jenis amfibi dan lebih dari 750 jenis reptil.

Jumlah spesies ini terus mening­kat seiring dengan banyaknya pene­litian di bidang herpetologi walaupun banyak jenis yang juga terancam ke­beradaannya karena perubahan habi­tat dan perburuan untuk perdagangan ilegal.

Untuk mengenalkan dan menin­gkatkan pemahaman atas kehidu­pan amfibi dan reptil di Indone­sia, Fakultas Kehutanan IPB dan Perhimpunan Herpetologi Indonesia akan memperkenalkan Amfi­bi dan Reptil Indonesia melalui kampa­nye pro­gram ARK.

ARK adalah program “Amfibi dan Reptil Kita” yang digagas oleh Fakultas Kehutanan IPB dan Perhimpunan Herpetologi Indonesia (PHI) dengan dukungan dari National Geographic Foundation. “Sebagai kegiatan awal, ARK fokus pada pendidikan konserva­si amfibi dan reptil di Jawa dan Bali,” kata Amir Hamidy dari Perhimpunan Herpetologi Indonesia (PHI), Senin (18/7/2016).

BACA JUGA :  Hardiknas 2024, Great Edunesia Soroti Perubahan Pendidikan di Indonesia

Di tahun 2016 ini, ARK akan hadir di tiga provinsi, yaitu Jawa Barat, Yo­gyakarta, dan Bali. Program ARK ini terdiri berbagai kegiatan antara lain pelatihan, pendidikan konservasi me­lalui Festival ARK, pengamatan amfibi dan reptil di malam hari bersama ko­munitas dan ARK bioblitz tahun 2017.

Mirza D Kusrini mengatakan, pela­tihan pengenalan dan metode penga­matan Herpetofauna 2016 merupakan bagian dari program citizen science monitoring amfibi dan reptil di Jawa dan Bali.

“Fokus dari pelatihan ini adalah melatih peserta cara mengidentifikasi jenis amfibi dan reptilterutama yang ditemukan di Jawa dan Bali, metode standar dan prosedur pengamatan herpetofauna, serta penanganan ter­hadap gigitan ular,” kata Mirza.

BACA JUGA :  Hardiknas 2024, Great Edunesia Soroti Perubahan Pendidikan di Indonesia

Sebagai tambahan, peserta akan dikenalkan dengan keanekaragaman herpetofauna di Indonesia, masalah, dan tantangan konservasi herpetofau­na serta cara menganalis data lapang.

Untuk kegiatan pelatihan sesi Jawa Barat akan dilaksanakan di fakultas kehutanan IPB, Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol, dan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pada tanggal 18-21 juli 2016. “Sedan­gkan kegiatan di Bali (bekerja sama dengan Universitas Udayana) akan dilaksanakan pada akhir September 2016 dan di Yogyakarta (bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada) pada akhir November 2016,” katanya.

Festival ARK di Bogor akan diada­kan di Museum Zoologi, Kebun Raya Bogor pada hari Sabtu, 23 Juli 2016, pukul 10.00-16.30 dengan acara pa­meran foto, pameran komunitas dan temu wicara. Cara ini terbuka untuk umum, walaupun peserta harus mem­beli tiket masuk Kebun Raya Bogor. (Yuska Apitya Aji/ed:Mina)

 

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================