Dirinya pun mempertan­yakan, apakah mesin diesel akan tetap memberi keun­tungan untuk pabrikan.

“Saya menilai banyak yang melihat untuk bisa berinvestasi dengan mendi­rikan pabrik diesel, dalam 10-15 tahun kedepan. Tapi harus melihat lebih jauh kembali apakah bisa mem­berikan keuntungan untuk pabrik,” katanya.

Jelas sudah masa depan mesin diesel di Toyota tidak­lah pasti, terlebih Toyota sudah membuat rencana besar untuk bisa melahir­kan 30.000 kendaraan ber­bahan bakar fuel cell dan 15 juta unit mobil hybrid 2020. Sehingga bisa mengurangi emisi CO2 hingga sebesar 90% di 2050.

Tidak favoritnya lagi mesin diesel, bukan sema­ta-mata dikeluarkan Toyo­ta. Sebelumnya Volvo juga mengatakan mesin diesel tidak lagi favorit. Seperti yang disampaikan CEO Vol­vo Hakan Samuelsson, akan menghilangkan mesin die­sel karena terlampau atau semakin mahal agar lebih ramah lingkungan. (Calvi­ano/NET)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================