CIBINONG, TODAY– PemerÂintah Kabupaten Bogor coba untuk mengangkat pamor komoditi kopi lokal dengan menggelar Bogor Coffee FesÂtival 6-7 Agustus 2016 mendaÂtang. Selain pengenalan, haraÂpan dari festival ini juga untuk lebih mengedukasi petani kopi di Bumi Tegar Beriman tenÂtang cara menanam dan meÂmanen kopi dengan baik dan benar.
“Kami baru jika di KabuÂpaten Bogor merupakan salah satu daerah penghasil kopi cukup besar di Pulau Jawa,†kata Endrico, PR and PromoÂtion Coffee Toffee kepada wartawan di Kantor Dinas PerÂtanian dan Kehutanan, Rabu (20/7/2016).
Coffee Toffee yang berbisÂnis minuman berbahan dasar kopi, kata Endrico, akan beruÂsaha mengangkat citra kopi yang ditanam para petani di Kabupaten Bogor agar terkeÂnal. Pasalnya, selama ini, kopi yang dikonsumsi sejumlah daerah di Pulau Jawa berasal daru Sumatera dan Bali.
“Memang seperti itu kenyataannya. Maka, kami bekerjasama dengan DistanÂhut Kabupaten Bogor untuk menggelar festival di Cibinong City Mall. Untuk mengenalkan ke masyarakat kalau di Bogor juga punya kopi khas,†tuÂkasnya.
Kepala Distanhut KabupatÂen Bogor, Siti Nuryanti menÂgatakan, potensi kopi di Bumi Tegar Beriman sangat tinggi. Pada tahun 2015 lalu, total biji kopi yang dihasilkan para petani lebih dari 2.400 ton. “Tanaman kopi tersebar di 17 kecamatan dengan luas areal mencapai 3.000 hektar dan paling luas berada di KecamaÂtan Sukamakmur dan TanjunÂgsari,†ungkapnya.
Meski hasil panennya meÂlimpah, kata Nuryanti, karena ketiadaan pabrik pengolahan, banyak petani yang menjualnya ke para tengkulak atau pengeÂpul. “Itulah yang membuat kopi asal Kabupaten Bogor tidak terkenal, seperti kopi Gayo dan daerah lainnya,†tegasnya. (RiÂshad Noviansyah)
Bagi Halaman