JAKARTA Today – PT Bank NegÂara Indonesia Tbk (BNI) terus mengincar pembiayaankredit koÂrporasi ke proyek infrastruktur.
Direktur Bisnis Banking I BNI Herry Sidharta menÂgatakan, sektor infrastruktur sepÂerti pembangkit tenaga listrik, jalan tol, pupuk dan semen ini masih membutuhkan pinjaman kredit untuk ekspansi.
“Kami akan mengincar pemÂbiayaan kredit korporasi sebesar Rp 32 triliun untuk tahun 2016,†katanyaJumat (22/7).
Artinya, BNI akan mencaÂpai outstanding kredit korporasi yang terdiri dari korporasi swasta dan BUMN sekitar Rp 169 triliun di akhir tahun ini, dari perhitunÂgan outstanding kredit korporaÂsi akhir tahun lalu sebesar Rp 137 triliun. Untuk mencapai target, Herry bilang, pihaknya tengah mengincar pencairan kredit sekÂtor pembangkit tenaga listrik sebesar Rp 6 triliun di semester II-2016. Misalnya, Perusahaan LisÂtrik Negara (PLN) dan IndepenÂdent Power Producer (IPP) akan menerima pinjaman kredit untuk membangun pembangkit listrik.
Kemudian, BNI akan menÂcairkan kredit senilai Rp 3,28 triliun di semester II-2016 unÂtuk Petrokimia Gresik dalam membangun pabrik Amoniak Urea II yang akan operasional di 2017. BNI juga akan mencairkan kredit untuk pembangun pabrik Semen Baturaja dengan cara sinÂdikasi sebesar Rp 1,5 triliun.
Herry menambahkan, piÂhaknya juga telah menyiapÂkan plafon kredit hingga Rp 10 triliun untuk sektor kredit jalan tol. BNI akan memberikan duÂkungan untuk pembangunan jaÂlan tol di ruas tol Jawa dan ruas tol Sumatera. “Untuk jalan tol, kami memberikan kredit dalam bentuk investasi dan modal kerja,†tamÂbahnya.
Bank berlogo 46 ini telah mencatat penyaluran kredit koÂrporasi sebesar Rp 154 triliun per kuartal II-2016. Informasi saja, BNI menargetkan kredit tumbuh 17%-18% di tahun 2016. (Abdul Kadir Basalamah/Net)
Bagi Halaman