DIGADANG-GADANG menjadi ibukota Kabupaten Bogor, Cibinong ternyata masih kekurangan infrastruktur jalan, di samping juga masih banyaknya kondisi jalan yang rusak. Maka, tak heran bila masyarakat kerap mengeluhkan kemacetan yang kerap terjadi di kawasan pusat Pemerintahan Bumi Tegar Beriman.
Oleh : RISHAD NOVIANSYAH
[email protected]
Kepala Dinas Tata Ruang dan PerÂtanahan (DTRP) Kabupaten Bogor Joko Pitoyo menÂgungkapkan, ketersediaan jaÂlan di Cibinong saat ini hanya 0,8 persen dari luas wilayah yang mencapai 56,2 kilometer persegi. Masih jauh dari anÂgka ideal dua persen dari luas wilayah.
“Saat ini menurut hitungan saya, hanya 0,8 persen. IdeÂalnya itu kan dua persen dari luas wilayah. Memang harus membuka jalan baru. Tapi, Pemkab Bogor tidak memiliki dana. Yang dialokasikan dalam APBD untuk pembebasan laÂhan kan minim,†kata Joko, Rabu (27/7/2016).
Joko sendiri mengaku telah membuat sejumlah perencaÂnaan yang bakal dimasukkan ke dalam Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Cibinong. YakÂni, pembangunan Jalan Timur Barat GOR Pakansari, Jalan Timur Barat Ciriung-Pabuaran- Citayam, sekaligus mendukung Manajemen Lalu Lintas/Transit Oriented Development (TOD).
“Kemudian jalan-jalan baru yang menghubungkan antar sub pusat Satuan Wilayah Pengembangan (SWP). Selain pembangunan jalan baru, juga mesti ada peningkatan jalan. Seperti pelebaran Jalan PonÂdok Rajeg, Jalan Cilebut-CitayÂam, dan Jalan Lingkar LIPI,†tegas Joko.
Ditanyakan, apakah denÂgan terbangunnya jalan-jalan itu, kebutuhan dua persen jalan bisa terpenuhi? “Belum juga. Tapi, dengan terbangunÂnya jalan-jalan itu, diharapkan dapat mendorong perkemÂbangan Kota Cibinong,†tukas Joko.
Mengenai dampak yang akan ditumbulkan dengan kurangnya infrastruktur jalan di pusat pemerintahan ini, kata Joko, prinsipnya jika penduduk bertambah dan ekonomi tumÂbuh maka infrastruktur juga mesti bertambah. “Ya, itu prinÂsip dasarnya yah,†kata dia.
Joko menegaskan, jika Pemkab Bogor telah memiliki anggaran, pembangunan-pemÂbangunan itu bisa langsung dilaksanakan. “Kan perencaÂnaannya sudah semua. Tinggal implementasinya saja. Berarti kan harus didukung dengan anggaran nantinya,†tegasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana pada Badan Perencanaan PembanÂgunan Daerah (Bappeda) KaÂbupaten Bogor Ajat Jatnika mengungkapkan, laju pertumÂbuhan penduduk di Kabupaten Bogor mencapai 2,41 persen per tahun.
“Memang dengan pemÂbangunan infrastruktur, tidak sebanding. Untuk pemenuhan ketersediaan hunian saja, backÂlog kita masih tinggi. Data kita pada 2010 jumlah penduduk kita masih di angka 4,7 juta jiwa. Tapi sekarang, kurang lebih 5,4 juta jiwa di tahun 2016,†tukasnya.
Bupati Bogor Nurhayanti pernah bermimpi menjadiÂkan Cibinong magnet perÂtumbuhan ekonomi dan puÂsat kegiatan wilatah secara menyeluruh. “Pembangunan perumahan kan nanti dikemÂbangkan ke arah vertikal, waÂlaupun dengan skala kecil,†kata dia dalam acara Tata RuÂang Expo beberapa waktu lalu. (ed:Mina)
Bagi Halaman