“Freddy mengaku dia bisa men­jual Rp 200 ribu per butir, dan dia tak masalah ketika oknum Bea Cukai, ok­num polisi, dan oknum BNN ikut me­nitip harga per butirnya,” ujar Haris.

Tak hanya itu saja, ketika narko­ba miliknya disita, Freddy mengaku barang itu malah ada yang dijual ke pasar narkoba oleh oknum penegak hukum. Dia juga menyetor miliaran rupiah ke oknum penegak hukum.

BACA JUGA :  Sah jadi WNI, Maarten Paes Target Main di Piala Dunia 2026

Tak hanya itu saja, Freddy bahkan mengaku bisa bebas menyetir mobil berisi narkoba menggunakan kenda­raan oknum perwira tinggi militer. Si jenderal itu, ujar Freddy, bahkan duduk menemani di sampingnya.

Haris juga menyinggung mengenai tekanan dari oknum penegak hukum ke Kalapas Batu Nusakambangan saat itu yang bernama Sitinjak. Haris me­nyebut Sitinjak ditekan agar mema­tikan kamera di kamar milik Freddy. “Freddy Budiman sengaja ingin ber­temu saya dan menceritakan ini ke publik,” tutur Haris.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, 27 April 2024

(alfian m|detik.com)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================