“Freddy mengaku dia bisa menÂjual Rp 200 ribu per butir, dan dia tak masalah ketika oknum Bea Cukai, okÂnum polisi, dan oknum BNN ikut meÂnitip harga per butirnya,†ujar Haris.
Tak hanya itu saja, ketika narkoÂba miliknya disita, Freddy mengaku barang itu malah ada yang dijual ke pasar narkoba oleh oknum penegak hukum. Dia juga menyetor miliaran rupiah ke oknum penegak hukum.
Tak hanya itu saja, Freddy bahkan mengaku bisa bebas menyetir mobil berisi narkoba menggunakan kendaÂraan oknum perwira tinggi militer. Si jenderal itu, ujar Freddy, bahkan duduk menemani di sampingnya.
Haris juga menyinggung mengenai tekanan dari oknum penegak hukum ke Kalapas Batu Nusakambangan saat itu yang bernama Sitinjak. Haris meÂnyebut Sitinjak ditekan agar memaÂtikan kamera di kamar milik Freddy. “Freddy Budiman sengaja ingin berÂtemu saya dan menceritakan ini ke publik,†tutur Haris.
(alfian m|detik.com)