Dalam survei tersebut, ujar Hamdi, terdapat sembilan tokoh yang menjadi fokus peÂnilain, yaitu Basuki Tjahja PurÂnama, Djarot Syaifulah, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Suyoto, Sjafrie Sjamsoeddin, Tri RisÂmaharini, Yoyok Riyo Sudibyo, dan Yusril Ihza Mahendra.
Hamdi menuturkan terpiliÂhnya sembilan tokoh tersebut berdasarkan kriteria rekam jejak dan prestasi. Selain itu pemilihan juga dilakukan berÂdasarkan deklarasi beberapa nama yang menyatakan akan maju sebagai calon gubernur Jakarta.
Lebih jauh Hamdi menÂgatakan, survei yang dilakuÂkan sebagai bentuk partisipasi publik untuk melihat calon-calon yang potensial dalam meÂmimpin Jakarta. “Agar nantiÂnya publik bisa menakar mana yang bisa memimpin dengan baik mana yang secukupnya saja. Ini juga dilihat dari kinerÂja, bukan popularitas semata,†kata Hamdi.
Hamdi menambahkan, dari kesembilan nama tersebut terdapat tiga nama yang palÂing tidak direkomendasikan dalam memimpin Jakarta berÂdasakaran hasil survei tersebut yaitu Yusril Ihza Mahendra, Sjafrie Sjamsoeddin, dan SanÂdiaga Uno. “Ini berdasarakan opini masyarakat dan beberapa pakar politik yang kami ajak untuk melakukan survei, ke deÂpannya mungkin survei ini bisa dijadikan rekomendasi dalam memilih pemimpin baik untuk parpol maupun masyarakat sendiri,†tandasnya.
(Yuska Apitya/net)