20150113_074718JAKARTA, Today – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal menja­lin kerja sama bilateral dengan Bank Negara Malaysia. Dengan kerja sama ini, maka perbankan di Indonesia akan lebih mudah membuka kantor cabang di Ma­laysia.

“Kerja sama ini sifatnya re­siprokal (timbal balik) jadi bank yang ada di Indonesia juga bisa membuka kantor cabang di Ma­laysia. Saat ini di Indonesia kan sudah ada dua grup usaha bank Malaysia yaitu grupnya May­bank dan grupnya CIMB,” ujar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan OJK, Mulya E Siregar dalam paparan di Kantor OJK, Jakarta, Senin (1/8/2016).

Kerja sama ini akan ditandai dengan penandatanganan anta­ra Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dan Guber­nur Bank Negara Malaysia Datuk Muhammad bin Ibrahim.

BACA JUGA :  Mulai 8-12 Mei 2024 Polres Bogor akan Berlakukan Ganjil Genap di Jalur Puncak! Simak Ini

Penandatanganan tersebut akan turut disaksikan oleh Pres­iden Joko Widodo ( Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dan berlangsung di Istana Negar, Jakarta.

“Selain membuka kantor cabang, perbankan Indonesia yang membuka kantor cabang di Malaysia juga bisa melakukan operasi dan memberikan lay­anan layaknya bank lokal di Ma­laysia. Seperti mesin ATM dan transaksi lainnya,” kata Mulya.

Alasan Kerja Sama

Mulya menjelaskan, ada ala­san mendasar mengapa kerja sama ini disusun oleh Pemerin­tah Indonesia lewat OJK.

“Ini adalah untuk melind­ungi sistem keuangan di dalam negeri,” kata dia.

Saat ini, kata dia, telah ada grup usaha perbankan asal Malaysia yang masuk ke Indo­nesia yakni Grup usaha CIMB dan grup usaha Maybank. Saat kedua grup usaha itu masuk ke Indonesia di masa lalau, be­lum ada aturan mengenai pem­batasan bank asing beroperasi di Indonesia.

BACA JUGA :  Kecelakaan Maut di Bojonegoro, Truk Tangki Elpiji Tabrak Motor Tewaskan 3 Orang Sekeluarga

Saat ini, ketika ekonomi In­donesia kian bergairah, minat negara lain termasuk Malaysia untuk kembali menambah bank untuk beroperasi di Indonesia pun kian meningkat. “Kami bi­lang kalian (Malaysia) kan sudah punya dua bank di Indonesia. Kalau kalian mau tambah, tung­gu dulu. Tunggu ada 3 perbank­an Indonesia di Malaysia dulu, baru kalian bisa tambah 1 di sini (di Indonesia). Jadi sama-sama 3, itu baru namanya resiprokal,” pungkas dia. (Calviano/NET)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================