Terpisah, Dinas Keseha­tan Kota Bogor terus beru­paya menekan calhaj yang berpenyakit kronis. Berbagai cara dilakukan seperti men­dampingi pengobatan para calhaj tersebut.

“Selama penyakit itu memang masih bisa diobati maka kita obati, dan berang­kat. Kita juga tahu mana yang bisa berangkat mana yang tidak. Kita sudah jelas­kan, ada beberapa penyakit kronis yang masih boleh be­rangkat karena bisa diobati,” ujar Kepala Dinkes Kota Bo­gor, Rubaeah.

BACA JUGA :  Berdampak Positif Bagi Masyarakat, Pemkab Bogor Dukung Rencana Pengembangan IPB University di Dramaga dan Jonggol

Dari 699 calhaj asal Kota Bogor, beberapa menderita penyakit kronis. Namun Ru­baeah memastikan mereka masih bisa berangkat ke Tanah Suci karena masih dapat ditangani. “Seperti penyakit jantung dan hi­pertensi, masih bisa. Ke­cuali TBC yang memang harus ditunda keberangka­tannya,” kata dia.

BACA JUGA :  Pj Wali Kota Bogor Lepas Kafilah MTQ ke Kabupaten Bekasi

Untuk calhaj berpenyakit kronis yang akan berangkat 17 Agustus nanti, Rubaeah sudah mengimbau untuk membawa obat–obatan sendiri. Dinkes Kota Bogor pun menyiapkan tenaga medis yang didatang­kan untuk mencek kesehatan calhaj selama perjalanan iba­dah.(Yuska Apitya/bs)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================