37NANGGUNG, TODAY—Pemer­intah Kabupaten (Pemkab) Bo­gor melalui Dinas Koperasi, Perindutrian, Perdagangan dan UMKM (Diskoperindag) Kabupaten Bogor, mendapat stimulus dari Kementrian Perdagangan untuk merevi­talisasi Pasar Nanggung, Keca­matan Nanggung, Kabupaten Bogor.

Pembongkaran pasar lama telah dilakukan. Pedagang Pasar Nanggung pun direlo­kasi ke tempat penampungan sementara (TPS). Namun, tim­bul persoalan, para pedagang keberatan karena pedagang dipungut iuran Rp 2 juta.

“Sebetulnya kami ke­beratan dengan iuran Rp 2 juta untuk membangun TPS. Tapi, harus bagaimana lagi, dari pada saya tidak bisa ber­jualan, mau tidak mau saya bayar,” kata Rudi.

Rudi pun semakin kecewa, karena uang Rp 2 juta hanya untuk bayar lapak atau los TPS. Pedagang Pasar Nang­gung harus membangun kios­nya dengan uang sendiri. “Pi­hak pasar hanya membangun atap menggunakan asbes dan sekat-sekat saja, lain-lainnya pedagang juga yang memban­gun,” keluh pedagang sem­bako itu.

Kepala Unit Pasar Nang­gung, Wandi membenarkan adanya iuran swadaya 101 pedagang Pasar Nanggung sebesar Rp 2 juta perlapak. Pengakuan Wandi uang terse­but digunakan untuk bahan material pembangunan TPS seperti, asbes dan kayu.

BACA JUGA :  PAN Kota Bogor Siap Bangun Koalisi Besar di Pilkada 2024

“Uang itu kami belikan as­bes dan kayu untuk memban­gun tempat penampungan sementara. Memang betul bangunan TPS-nya hanya berupa sekat saja. Untuk lis­trik, kami memindahkan me­teran PLN dari pasar lama ke TPS,” kata Wandi.

Wandi mengatakan, Pemk­ab Bogor tidak menganggar­kan dana untuk pembangunan TPS. Oleh karena itu, PD Pasar Tohaga berinisiatif melakukan swadaya dengan memungut pedagang sebesar Rp 2 juta. “Karena Pemkab Bogor tidak ada anggaran untuk memban­gun TPS, solusinya cuma itu,” imbuh pria berkumis.

Masuk Lelang

Terpisah, Kepala Diskoper­indag Kabupaten Bogor, Dace Supriadi membenarkan bahwa, Pemkab Bogor tidak memiliki anggaran untuk membangun TPS. Namun, Dis­koperindag juga tidak mengin­struksikan bawahannya untuk memungut pedagang Pasar Nanggung sebesar Rp 2 juta.

“Kami hanya meberikan lahan saja. Untuk masalah pembangunan tempat untuk berjualan sementara, kami serahkan segala sesuatunya kepada PD Pasar Tohaga seb­agai pengelola pasar,” beber mantan Kadisdik itu.

BACA JUGA :  Deklarasikan Fraksi Aswaja, PKB-PPP Bersatu di DPRD Kota Bogor

Bantuan pembangunan Pasar Nanggung telah masuk proses lelang. Kabid Perda­gangan Diskoperindag Kabu­paten Bogor, Jona Sijabat men­gatakan, mekanisme stimulus yang diberikan Kementrian Perdagangan kepada Pemkab Bogor, dilakukan dua tahap.

“Tahap pertama sekarang sedang dilelangkan, angkanya kurang lebih Rp 6 miliar un­tuk tahap awal,” ungkap Jona Sijabat saat dihubungi melalui telepon selulernya.

Nantinya, Jona akan di­tunjuk sebagai Pejabat Pem­buat Komitmen (PPK) dalam proyek revitalisasi Pasar Nang­gung yang katanya menelan biaya sebesar Rp 16 miliar. Na­mun, pria yang memiliki ak­sen Medan itu berdalih tidak begitu paham soal persoalan pembangunan Pasar Nang­gung.

“Intinya pembangunan Pasar Nanggung itu akan di­lakukan dengan dua tahap, ta­hap pertama sekarang sedang dilelangkan kalau tidak salah sebesar Rp 6 miliar. Untuk total keseluruhan dana pem­bangunan Pasar Nanggung, saya kurang tahu,” tandasnya. (Iman R Hakim/KTR)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================