Selasa (2/8) lalu, Obama bahÂkan mempertanyakan kepada para anggota Partai Republik, mengapa mereka belum juga menarik dukungannya terhadap Trump, capres yang akan memÂberlakukan pelarangan umat Muslim memasuki AS dan memÂbangun tembok di perbatasan dengan Meksiko.
Obama juga menampik tuduhan Trump belakangan ini, bahwa pemilu AS mungkin saja dapat dicurangi. “Tentu saja peÂmilu tidak akan dicurangi. Apa artinya? Jika Trump memimpin hingga 10 atau 15 poin pada hari pemilihan dan akhirnya kalah, maka mungkin dia bisa memÂpertanyakannya. Namun itu beÂlum terjadi,†ujar Obama.
Sementara, Trump seÂlalu menyalahkan Clinton dan Obama atas munculnya kelomÂpok militan ISIS di Irak dan SuÂriah, yang telah meluaskan penÂgaruhnya kepada para jihadis di penjuru dunia.
“Kebijakan luar negeri Obama-Clinton memunculkan ISIS, membanjiri Iran dengan uang tunai, dan sekarang meÂmasukkan sejumlah besar penÂgungsi dan imigran ke Amerika Serikat dari beberapa daerah yang paling tidak stabil di duÂnia,†bunyi pernyataan dari peÂnasihat senior kebijakan untuk Trump, Stephen Miller.
“Tapi semua ini tidak mengeÂjutkan, karena datang dari pemerintahan yang memungÂkinkan menteri luar negerinya untuk mengancam keamanan negara dengan server email pribadi, menghapus catatan, dan berbohong tentang hal itu kepada kita semua,†ujar Miller, menyinggung soal skandal email Clinton. (Yuska Apitya/cnn)