Susi merasa dilarangnya asing menangkap ikan di Indo­nesia sudah sesuai dengan misi pemerintah menjadikan Laut Indonesia sebagai masa depan bangsa. “Dua tahun perang terhadap illegal, unreported, dan unregulated (IUU) fishing di­lakukan dimulai dengan permen moratorium untuk kapal-kapal eks asing dua kali enam bulan dan pelarangan transhipment, analisa, dan evaluasi dilakukan,” katanya.

“Yang akhirnya industri peri­kanan menyumbangkan per­tumbuhan PDB akhir tahun 2015 menjadi 8,96%, hampir dua kali dibanding sektor lainnya. Nilai tukar nelayan di tahun 2014 Sep­tember hanya 102 naik di awal tahun 2016 mencapai 110,” tam­bah Susi.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Senin 13 Mei 2024

Hasil nyata lainnya adalah harga ikan yang mulai turun dan terjangkau sambil menyumbang deflasi 0,42%. Ikan pun bisa menjadi sumber protein yang murah ketimbang daging sapi yang harganya mahal. “Thai­land terpuruk PDB perikanan­nya, pertama kali minus PDB perikanannya. Begitu juga (neg­ara) yang lain, Semua itu mesti­nya menyadarkan kita Indonesia bisa dan mampu dan kita punya. Saya yang memiliki pendidikan terendah di jajaran anak bangsa, merasa bangga mengatakan dan menyatakan hal ini,” tegas Susi. (Yuska Apitya/dtk)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================