Bayi dengan kondisi berkepala dua ini rencananÂya hendak dirujuk ke RSU dr Soetomo yang mempunyai peralatan medis yang lebih lengkap. “Namun keluarga si bayi belum menyetujui. Bagaimanapun kami harus meminta pendapat keluarga, dan kami hormati keputusan itu. Kami tetap merawat bayi ini,†tandas Maftukhan.
Ketua Pusat Pelayanan kembar Siam Terpadu RSU dr Soetomo, dr Agus HarianÂto SpAK mengaku pihaknya dilibatkan dalam perawatan bayi berkepala dua di Gresik. Pihaknya setuju bila si bayi tetap dirawat di RS Ibnu Sina dan belum perlu dirujuk ke RSU dr Soetomo, hingga kondisi benar-benar stabil. Dan hingga kini piak RS Ibnu Sina terus melakukan konÂsultasi melalui telepon. “Saat ini sedang masa stabilisasi. Jikapun akan dirujuk ke RSU dr Soetomo, biarlah kondisÂinya stabil dulu,†kata Agus, Rabu (10/8/2016).
“Kondisinya belum bagus benar tetapi secara umum stabil,†ujar dokter penangÂgung jawab bayi berkepala dua, dr Wiweka Merbawani SpA kepada wartawan di ruÂang neonatologi RSUD Ibnu Sina, Rabu (10/8/2016).
Problem sesak napas yang diderita sang bayi kemarin, kata Wiweka, sudah teratasi dengan memberi bantuan penapasan lewat selang oksiÂgen. Perkembangan kondisi kesehatan anak pasangan Sugianto dan Sri Wahyuni ini akan terus dipantau. “PantauÂannya dari menit ke jam, jadi kondisinya bisa berbeda dari menit ke jam,†kata Wiweka.
Wakil Bupati Gresik MoÂchamad Qosim menyempatÂkan diri mengunjungi bayi berkepala dua tersebut. QoÂsim mengatakan, apapun yang terjadi semuanya harus tetap bersyukur. “Dilahirkan kemarin, dan operasi (cesar) nya berhasil. Meskipun tidak seperti yang diharapkan, tetaÂpi bayinya hidup. Tetap harus bersyukur,†ujar Qosim.
Qosim menegaskan bahÂwa biaya perawatan bayi ini akan ditanggung oleh PemkÂab Gresik. Dan tetap akan diÂtanggung jikapun nanti akan dirujuk ke RSU dr Soetomo. “Kami juga akan menangÂgung biaya hidup orang tua sang bayi, kata Qosim.
(Yuska Apitya)