Hanya beberapa menit turun dari bus yang mengangkut rombongan Maung Bandung sepulang dari Papua, Djadjang langsung dicegat awak meÂdia di Mess PERSIB, Sidolig, Selasa (9/08/2015). Mereka menanyakan langÂkah-langkah apa yang ditempuh PERSÂIB menyoal lisensi itu.
“Saya sebenarnya punya jawabanÂnya. Tapi alangkah bijak jika manajeÂmen saja yang menjawabnya,†kata DjÂadjang sembari melemparkan senyum.
Persoalan lisensi kepelatihan ini kembali menguak setelah Direktur utaÂma PT Gelora Trisula Semesta Joko DriÂyono meminta klub-klub (di antaranya PERSIB) untuk memenuhi komitmenÂnya terhadap regulasi TSC 2016 preÂsented by Indosat Ooredoo A.
Terutama pasal 37 poin 1 yang berÂbunyi, seorang pelatih kepala ISC A sekurang-kurangnya harus memiliki sertifikat A AFC atau yang setara yang mendapatkan pengakuan dari AFC.
Seperti diketahui, Djanur, sapaanÂnya, saat ini baru memiliki lisensi keÂpelatihan B AFC. Ia masuk sebagai pelatih Pangeran Biru pasca Dejan AnÂtonic mundur di pertengahan putaran pertama lalu.
Anehnya, lisensi yang dipegang Djanur baru disinggung kembali setelah ia memimpin lima laga PERSIB.
“Wah itu bukan wewenang saya. Semuanya saya serahkan pada manajeÂmen,†tambah Djadjang. (Imam)