Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina memang tenÂgah giat membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) sebagai upaya alih enÂergi dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG). Kendaraan yang bisa menikmati BBG adalah kendaÂraan yang sudah dilengkapi dengan converter kit.
Bagi transportasi massal seperti angkutan kota (angÂkot) yang ingin menikmati BBG dapat membeli converter kit melalui pinjaman koperasi angkutan di wilayah JabodetaÂbek. Saat ini, harga converter kit untuk kendaraan roda emÂpat dibanderol Rp 16 juta samÂpai Rp 21 juta per unit.
“Makanya kami di sini bertugas juga mengedukasi dan memberdayakan kompoÂnen di masyarakat itu nanti bisa ditanya ke koperasi juga bagaimana mereka mengeÂlolanya. Mereka juga bekerja sama dengan pihak yang meÂnyediakan converter kit keÂmudian pembayarannya diciÂcil ke koperasi tersebut,†ujar Wiko.=
Pertamina juga memjemÂbatani koperasi dan penyedia converter kit untuk memberiÂkan kemudahan pembiayaan bagi supir angkot yang ingin mengonversi energi ke BBG. Sehingga pemanfaatan gas seÂbagai bahan bakar dapat lebih optimal. “Ini inisiatif dari PerÂtamina untuk menggandeng pengusaha koperasi, pengusaÂha angkot, dan juga penyedia converter kit. Di sini kami hanÂya suplai bahan bakarnya saja, yang penting adalah bagaimaÂna mengedukasi dan memberÂdayakan komponen yang ada di masyarakat,†tutur Wiko.
Untuk pemasangan conÂverter kit, lanjut Wiko, dapat dilakukan di beberapa bengÂkel yang sudah menyediakan teknologi tersebut. Pertamina juga menggandeng produsen converter kit untuk memuÂdahkan kendaraan yang ingin memasang converter kit. “Di bengkelnya ada beberapa di Jakarta, Tangerang, Bogor. Bengkelnya juga bukan milik Pertamina tapi umum dan itu biasanya tergantung dengan converter kit yang digunakan merek apa. Kebetulan untuk di sini kami kerja sama dengan salah satu brand converter kit swasta, nanti mungkin bisa diÂtanyakan lagi,†tutup Wiko.
(Yuska Apitya/dtk)