Di era modernisasi ini, PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor sebagai salah satu BUMD milik Pemkot Bogor harus terus bisa mengelola perusahan dengan professional, efektif, efisien, dan transparan yang didukung oleh menajemen yang visioner, dan kinerja karyawan yang tinggi dengan terus menjalin komunikasi dengan masyarakat serta stakeholder lainnya setiap saatnya.
Oleh : Abdul Kadir Basalamah
[email protected]
Atas hal ini, Pejabat Sementara (Pjs) DiÂrektur Utama PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor, Deni Surya Senjaya mengajak, seluruh jajaran direksi dan karyawan untuk membulatkan tekad meningÂkatkan pelayanan kepada maÂsyarakat dengan menyediakan air bersih yang berkualitas, adil, merata, serta terjangkau biayanya.
Dinamika yang sudah terÂjadi di dalam perusahaan, sebaiknya dijadikan sebagai ajang instropeksi dan evaluÂasi sejauh mana PDAM telah bekerja secara professionÂal dan memiliki kedisiplinan yang tinggi, mengingat peÂnyediaan air bersih meruÂpakan bagian yang integral yang tidak dapat dipisahkan dari suksesnya pembanguÂnan di Kota Hujan ini.
“Dan salah satu yang harus kita lakukan di dalam untuk tujuan besar tersebut adalah, melakukan serangkaian pelaÂtihan sumber daya manusia (SDM) yang ada di semua lini atau bagian di PDAM ini,†ungÂkap Deni, kemarin.
Ketersediaan air bersih yang memenuhi standard keÂsehatan, sambung Deni, tentu berpengaruh terhadap deraÂjat kesehatan sebagai sumber daya pelaksana pembanguÂnan.
“Jadi, air bersih ini sangat penting bagi seluruh warga masyarakat. Ketersediaan air menjadi isu pokok di tengah situasi perubahan iklim yang terjadi sekarang ini,†jelasnya.
Deni pun mengatakan, jika beberapa waktu lalu, piÂhaknya melakukan kegiatan hari perkenalan (Introduction Day) bagi karyawan-karyawati baru. Kegiatan yang diinisiasi Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) ini dikhususkan untuk karyawan yang berstatus PerÂjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dan Calon Pegawai (Capeg).
Tujuan utama penyelengÂgaraan hari perkenalan ini, adalah memperkenalkan seluk beluk tugas dan fungsi seluruh bagian di lingkungan PDAM Kota Bogor. Pengenalan tugas dan fungsi masing-masing baÂgian sangat penting sebelum para pegawai baru ini terjun menekuni posisinya masing-masing.
“Kegiatan itu diikuti 41 karyawan baru dari seluÂruh bagian, mulai dari Bagian Produksi, TransÂmisi dan Distribusi, Keuangan, Sekretariat, Pelayanan Pelanggan, Litbang dan lain-lain.
Selain harus tahu tugas masing-masing bagian, mereka pun haÂrus tahu tugas dan fungsi bagian-bagian lain. Misalnya, karyawan Subbagian KeboÂcoran harus tahu tugas bagian Keuangan,†ungkapnya.
Deni mengaku, kegiatan tersebut merupakan langkah awal untuk mencetak pegaÂwai-pegawai berkualitas dan berkarakter.
“Karyawan merupakan asset yang tidak bisa diabaiÂkan. PDAM Kota Bogor akan semakin maju kalau karyawaÂnnya berkualitas dan punya karakter. Kalau karyawannya kurang maksimal, perusahaan itu tidak akan maksimal,†kata Deni.
Deni menjelasÂkan, tantangan yang dihadapi PDAM Tirta Pakuan Kota Bogor kedepan akan seÂmakin berat. Hal ini karena warga Kota Bogor akan mengÂhadapi krisis air bersih mengÂingat idle capacityyang dimilÂiki PDAM Kota Bogor sudah semakin berkurang.
“Ini kenyataan yang haÂrus kita hadapi bersama. Kami, diÂreksi dan manajemen tidak bisa bekerja sendiri untuk mengaÂtasi krisis ini. Kami perlu teÂman-teman (karyawan peserÂta Introduction Day) untuk membantu tugas kami. TanÂpa teman-teman yang telah bekerja dengan baik, mustahil direksi dan manajemen bisa menjalankan tugas sesuai proÂgram yang ada,†kata dia.
Dalam pemaparannya, Deni yang baru mengikuti Diklat Manajemen Air MiÂnum Berbasis Kompetensi yang diselenggarakan PerÂpamsi di Jakarta menjelasÂkan analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats) untuk menÂgetahui peta konkret yang dihadapi PDAM Kota BoÂgor.
Deni menegaskan, PDAM Kota Bogor dalam matrik SWOT masih dalam posisi sehat. Hal ini berkat kerja keras dan komitmen tinggi para karyawan dalam memajukan perusahaan air minum milik Pemkot Bogor.
“Yang paling penting bagi karyawan dalam upaÂya memajukan perusahaan itu adalah bekerja dengan dilandasi iman dan taqwa atau imtak. Sehebat apapun orang itu, jika bekerja tidak dilandasi imtak, hasilnya tiÂdak akan maksimal,†tutup Deni. (Abdul Kadir BasalaÂmah)
Bagi Halaman