Dalam paparannya, Mandra Aditya Putra dari perwakilan STPB yang ikut mengevaluasi persiapan katering menyam­paikan, ada tiga perusahaan katering yang perlu memper­baiki layanan, yakni Remas, Ruwad Makkah dan Shalal Asia. Ada sejumlah temuan terkait masalah juru masak dan sanita­si yang perlu segera diperbaiki. “Untuk Remas, kita temukan tidak kompeten chef-nya. Lalu ada persoalan sanitasi, alat ma­sak tidak bersih,” kata Mandra.

Dua kali sudah tim penga­was mendatangi dapur Remas. Menurut Mandra, hanya ada perubahan soal sanitasi di kun­jungan kedua. Namun persoa­lan juru masak, masih belum berubah. Tim pengawas masih menilai para juru masak Remas belum kompeten untuk masak bagi ribuan jamaah.

Merespons hal ini, Remas berjanji akan melakukan per­baikan. Tim pengawas pun memberikan deadline hingga tanggal 17 Agustus hari ini, untuk memperbaikinya. “Nan­ti kita akan lakukan visitasi ulang,” terang Mandra.

Untuk Ruwad Makkah yang menjadi sorotan Mandra adalah persoalan sanitasi. Hari ini, tim pengawas akan kembali memeriksa dapurnya, apakah sudah bersih atau tidak. Se­mentara Shalal Asia, tim pen­gawas menyoroti persoalan peralatan yang kurang. Semua berjanji akan melakukan per­baikan hari ini.

BACA JUGA :  Wajib Tahu, Ini Dia 5 Penyebab Kentut Bau Busuk, yang Terakhir Sangat Berbahaya

Kepala Daerah Kerja (Da­ker) Makkah Arsyad Hidayat usai pertemuan mengatakan, teguran keras ini sebagai wu­jud keseriusan pemerintah dalam melakukan pengawasan katering bagi jemaah. Mereka yang belum siap, akan terus di­evaluasi, bahkan mungkin bisa saja ditegur sampai mendapat blacklist.

“Kami memberikan tegu­ran keras ke tiga dapur karena berdasarkan hasil laporan dan saya juga melihat sendiri saat berkunjung ke tiga dapur terse­but, memang ada beberapa persiapan yang belum maksi­mal. Ternyata ketika dicek hari ini oleh tim pengawas, ada pe­rubahan tapi tidak signifikan,” tegas Arsyad.

“Kami akan ke lapangan untuk mengecek dan melihat bagaimana progresnya. Bagi dapur yang ternyata tidak memperlihatkan keseriusan­nya, maka bisa dipertimbang­kan untuk diblack list,” tam­bahnya.

Ditambahkan Arsyad, masih banyak dapur yang berkomitmen untuk melay­ani jemaah. Mereka layak mendapat apresiasi. Bukan tidak mungkin, katering yang baik akan mendapat tambahan pemesanan jumlah makanan.

Jamaah haji Indonesia akan mendapatkan layanan katering makan siang dan makan malam, masing-mas­ing sebanyak 12 kali ketika di Makkah. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menjalin kontrak ker­jasama dengan 23 perusahaan penyedia layanan katering, 12 perusahaan katering yang su­dah memberikan layanan pada tahun lalu dan 11 perusahaan katering yang baru tahun ini memberikan layanan kepada jemaah haji Indonesia. Penga­wasan ketat diberikan pada pe­rusahaan katering baru.(

BACA JUGA :  Dipukuli Tetangga Pakai Balok Kayu, Kakek di Malang Tewas usai Dituduh Curi Motor

Yuska Apitya Aji)

Daftar Penyedia Katering:

  1. AL HUSSAM 24.500 JA­MAAH
  2. AL AHMADI 10.500 JA­MAAH
  3. RUWAD MAKKAH 7.000 JAMAAH
  4. RAGHAIB 7.000 JA­MAAH
  5. AL ZAD 6.000 JAMAAH
  6. HUSAM MUA’LI 6.000 JAMAAH
  7. AL HODHOD 6.000 JA­MAAH
  8. JAWHARAT ASIA 5.000 JAMAAH
  9. BIN MARTA 5.000 JA­MAAH
  10. AL MUNIEF 5.000 JA­MAAH
  11. AL SALIMI 5.000 JA­MAAH
  12. REMAS 6.000 JAMAAH
  13. AL TAMAYOZ 5.000 JA­MAAH
  14. FOOD TIGER 5.000 JA­MAAH
  15. SHALAL ASIA 5.000 JA­MAAH
  16. HANAN CATERING 5.000 JAMAAH
  17. AL JOZOR 5.000 JA­MAAH
  18. AL JAWI 5.000 JAMAAH
  19. DUYUF AL SHARQ 5.000 JAMAAH
  20. HAINA 5.000 JAMAAH
  21. NABTA 5.000 JAMAAH
  22. TAMKIN AL GADRAH 5.000 JAMAAH
  23. AS SYARQ (MIDDLE EAST) 5.000 JAMAAH
Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================