BOGOR TODAY – Satu hari menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) KeÂmerdekaan Republik IndoneÂsia (RI) ke-71, Wali Kota Bogor Bima Arya bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, veteran, pemangku kebijakan dan anggota PaskiÂbraka menggelar diskusi di ruang Paseban Sri Bima, BaÂlaikota. Selasa (16/08/16).
Dikatakan Bima, ada peÂmimpin masa lalu, pemimpin saat ini dan pemimpin masa depan. Setiap peringatan HUT Kemerdekaan 17 Agustus ada tiga pertanyaan mendasar. Pertama adalah, Mengapa kita merdeka. Kedua, bagaimana kita merdeka, dan Ketiga UnÂtuk apa kita merdeka. “MerdeÂka itu adalah fase awal dan buÂkan tujuan akhir,†kata Bima.
Menurut dia, tujuan merdeka itu sendiri sudah jelas tertulis di dalam pemÂbukaan UUD 1945. Yakni meÂlindungi segenap bangsa InÂdonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan keÂhidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan keÂmerdekaan, perdamaian abaÂdi dan keadilan sosial.
“Selama poin-poin yang disebutkan di dalam pemÂbukaan UUD 1945 itu belum dapat terpenuhi, maka katanÂya, tujuan kemerdekaan beÂlum bisa dikatakan tercapai. Jadi ini hal yang penting unÂtuk terus direfleksikan setiap tahunnya,†tegasnya.
Untuk itu kata dia, piÂhaknya mengajak unsur pimpÂinan Muspida bahu-membahu untuk menciptakan dan mewujudkan tujuan dari keÂmerdekaan itu. Dalam mewuÂjudkan cita-cita kemerdekaan rasa nasionalisme harus diÂperkuat. Namun hari ini tidak cukup hanya berorasi saja.
“17 Agustus harus ada makÂna, bambu runcing yang kita tancapkan menjadi tiang benÂdera dan bendera merah puÂtih dikibarkan simbol integÂritas kita terhadap bangsa,†ungkapnya. (Abdul Kadir Basalamah)
Bagi Halaman