Menteri-Keuangan-Sri-Mulyani-1JAKARTA, TODAY- Menteri Keuangan Sri Mu­lyani Indrawati mengatakan upaya pemerin­tah melakukan penyesuaian belanja berupa pemangkasan anggaran sudah cukup untuk menjaga keberlangsungan Anggaran Pendapa­tan dan Belanja Negara Perubaharan (APBNP) 2016 hingga akhir tahun.

“Saat ini, kami anggap itu cukup,” katanya di Jakarta, Rabu (17/8/2016). Sri Mulyani menjelaskan upaya pemangkasan anggaran kementerian/lembaga sebesar Rp65 triliun dan transfer ke daerah selain Rp68,8 triliun dilakukan agar APBNP 2016 lebih real­istis dengan kondisi saat ini.

Menurut dia, penyesuaian itu dilakukan karena diperkirakan hingga akhir tahun pener­imaan perpajakan akan mengalami kekuran­gan (shortfall) senilai Rp219 triliun dari target yang ditetapkan.

BACA JUGA :  Menu Simple dengan Tumis Pakcoy Wijen yang Sedap Bikin Ketagihan

“Kami sudah menginformasikan kepada semua kementerian/lembaga baik yang terbe­sar hingga terkecil, dan saya banyak menerima SMS untuk negosiasi apakah bisa dikurangi? Saya katakan kalau kita punya uang tidak per­lu dipotong,” ujarnya, berkaitan dengan kebi­jakan pemotongan anggaran.

Sri memastikan belum ada upaya lanju­tan dari pemerintah selain melakukan penye­suaian belanja untuk menjaga kinerja defisit anggaran tidak melebihi batas yang diper­kenankan dalam undang-undang senilai 3%.

“Tentu akan kami monitor minggu ke minggu, bulan ke bulan. Kalau ada kebi­jakan tambahan karena ada tindakan yang bisa merusak pertumbuhan ekonomi dan confident. Apa yang akan kami lakukan? Nanti kami lihat,” katanya.

BACA JUGA :  Menu Makan Siang dengan Sayap Ayam Goreng Saus Asam Pedas yang Lezat dan Nikmat

Sebagai antisipasi lainnya untuk men­jaga pelaksanaan APBNP, menurut dia, pemerintah dalam jangka waktu dekat bisa bergantung dari program amnesti pajak (tax amnesty) yang hingga akhir tahun diproyeksi­kan bisa mencapai Rp165 triliun.

Amnesti pajak untuk APBN berdasarkan UU nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampu­nan Pajak yang mulai diberlakukan 1 Juli 2016. “Sampai saat ini kami terus berharap pada tax amnesty, terutama sam­pai September. Dari situ baru kami bisa melakukan as­sessment,” ujar man­tan Direktur Pelaksa­na Bank Dunia itu. (Imam/bisnis . com)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================