Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2017 pemerin­tah juga meniadakan Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada se­luruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal ini berbeda dari dua tahun terakhir di mana beberapa perusahaan pelat merah selalu mendapatkan suntikan modal dari APBN.

Direktur Utama PT PLN (Per­sero), Sofyan Basir, optimisitis bahwa perusahaan yang ia pimpin tetap mampu memberikan pelay­anan kepada masyarakat meskip­un tidak mendapatkan tambahan modal dari pemerintah.

BACA JUGA :  Sejarah Baru, Timnas Indonesia Melaju ke Semifinal Piala Asia U-23

Perseroan akan terus beru­paya semaksimal mungkin untuk mendistribusikan listrik hingga ke daerah terpencil dengan dana perseroan. Dirinya juga menjamin bahwa subsidi listrik di daerah terluar akan tetap berjalan tanpa bantuan modal pemerintah.

“Kami berupaya untuk men­cari solusi yang lain. Proyek kan tidak bisa berhenti, apalagi elek­trifikasi untuk daerah-daerah ter­tinggal. Di daerah-daerah terluar itu harus tetap ada subsidinya,” terang Sofyan saat setelah me­mimpin Upacara Peringatan Ke­merdekaan Republik Indonesia ke-71 di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (17/8/2016).Mengenai mega proyek 35.000 megawatt (MW), dirinya juga menjamin bahwa pembangu­nan pembangkit akan terus ber­jalan. Dirinya optimistis bahwa pembangunan power plant atau pembangkit listrik yang digarap oleh PLN sebesar 10.000 MW hingga 2019 akan tetap berjalan. Dari segi permodalan perseroan, pihaknya juga akan terus beru­paya memaksimalkan dana dari internal “35.000 MW tetap jalan. Mudah-mudahan (ada), kita cari semaksimal mungkin,” tutup So­fyan.(Yuska Apitya/dtk)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================