“Polisi yang menyamar langsung menghubungi AN yang bertindak sebagai founder dan CEO situs itu lewat WhatÂsApp. Dalam berkomunikasi, AN hanya mau berhubungan dengan pelanggan lewat WhatsApp dan BBM (Blackberry Messenger),†ungkap Roberto.
Dalam komunikasi WhatsApp tersebut, AN mengirimkan daftar seÂjumlah wanita, lengkap dengan foto, umur dan tarif PSK tersebut.
Kepada petugas yang menyamar, AN sempat menawarkan seorang pramugari berinisial V dengan harga Rp 7 juta untuk sekali kencan. Setelah mengaku tak puÂnya uang sebanyak itu, petugas ditawari seorang mantan model berinisial T denÂgan tarif Rp 5 juta per sekali kencan.
Setelah melihat keseriusan calon pelanggannya, AN juga mengirim foÂto-foto dan data diri sejumlah wanita lainnya dengan tarif bervariasi.
(Yuska Apitya/dtk)