Untung mengatakan, Cafe Sniper harus segera dituÂtup untuk memberikan perinÂgatan kepada para pengusaha di Kota Bogor agar tidak berÂlaku sewenang-wenang dan menganggap remeh aturan di Pemerintah Kota Bogor.
“Harus di tutup, Cafe Sniper harus di tutup. Semua satu blok harus ditutup. Nanti pengusaha banyak yang nakal kalo kita tidak tegas,†ujarnya kemarin.
Ia juga mengatakan, tidak adanya tindakan yang dilakuÂkan oleh Satpol PP dalam menyegel cafe yang cacat ijijn tersebut, karena sosok Walikota Bogor, Bima Arya menurutnya tidak tegas dalam memberikan sanksi kepada Cafe Sniper.
“Walikota Bogor tidak teÂgas, seharusnya ia bisa lebih tegas lagi untuk menutup cafe ini, apalagi sekarang malah ada latihan tembak bagi penÂgunjung disana. Dimana wibaÂwa Pemerintah Kota Bogor selaku pihak eksekutif. Jangan memberikan contoh kepada pengusaha-pengusaha yang tidak baik. Walikota harus teÂgas,†tutur Untung.
Senada, Anggota Komisi C, Yus Ruswandi mengatakan, sampai saat ini dirinya tidak mengetahui adanya warga sipÂil yang mengajukan perijinan menembak.
“Latihan menembak itu hanya ada di TNI. Seharusnya tidak boleh Cafe Sniper memÂbuat sarana latihan tembak kepada para pengunjung. Itu kan ijinnya restoran. Pemkot Bogor harus lebih tegas lagi dalam hal ini,†terangnya.
Seperti diketahui, kasus perizinan Cafe Sniper masih simpang siur dan belum ada sanksi apapun yang diberikan oleh Pemkot Bogor terhadap Cafe tersebut.
Ditengah polemik izin HO yang belum dilengkapi, cafe tersebut kedapatan mengadaÂkan latihan menembak. PadaÂhal dalam Peraturan Daerah (Perda), latihan kegiatan ketangÂkasan itu perlu mendapatkan izin karena termasuk ke dalam pajak hiburan sesuai dengan Perda Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pajak Hiburan. (Abdul Kadir Basalamah)