bandara-tol-soettaTANGERANG TODAY- Tarif tol Sedyatmo atau tol Bandara Soekarno-Hatta akan naik sebesar 6-16 persen mulai 13 Oktober 2016 pukul 00.00 WIB. Kenaikan tarif tol sepanjang 14,30 kilometer tersebut berdasarkan pada Surat Keputusan Nomor 783/KPTS/M/2016 yang telah ditandatangani oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 6 Oktober lalu.

 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, bakal ada empat ruas jalan tol yang mengalami kenaikan tarif hingga akhir tahun ini. Selain tol Sedyatmo, tiga jalan tol lainnya yang akan bertambah mahal akses masuknya adalah Jakarta-Cikampek, Kertosono-Mojokerto Seksi I, dan Surabaya-Gresik. “Jalan tol yang pertama tahun ini adalah Jalan Tol Sedyatmo, yang naiknya rata-rata Rp1.000 per kategori,” kata Basuki, dikutip dari laman kementerian, Rabu (12/10/2016).

Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Profesi Koentjahjo Pamboedi menambahkan, penyesuaian tarif tol tersebut dilakukan berdasarkan angka inflasi di wilayah terkait selama 2 tahun terakhir. “Penyesuaian tarif tol ini dilakukan oleh BPJT, berdasarkan tarif lama yang disesuaikan dengan pengaruh inflasi di wilayah Jakarta sebesar 9,79 persen. Perhitungan kenaikan tarif tol itu menggunakan rumus, tarif lama dikali satu plus inflasi,” imbuh Koentjahjo.

Tutup Investasi

Direktur Operasi II PT Jasa Marga Tbk Subakti Syukur mengatakan, operator jalan tol membutuhkan kenaikan tarif setiap dua tahun sesuai ketentuan pemerintah untuk mengembalikan investasi yang sudah dikeluarkan untuk membangun jalan bebas hambatan tersebut.

BACA JUGA :  Hidangan Segar dan Creamy dengan Selada Udang dan Nanas ala Restoran Chinese Food

Namun, tidak hanya berharap dapat mengantongi pendapatan yang lebih tinggi, Subakti juga menyebut perusahaannya telah menambah jumlah gerbang transaksi otomatis (GTO), pelebaran ruas jalan tol di wilayah Kapuk sampai dengan Pluit sebanyak satu lajur pada jalur B sepanjang 400 meter. Selain itu juga telah melakukan pemasangan 60 buah CCTV, dua buah variable message sign, dan dua buah remote traffic microwave sensor. Berikut adalah perubahan tarif untuk masing-masing golongan di Ruas Tol Sedyatmo : 1. Golongan I, tarif naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 7.000 (naik 16,67 persen) 2. Golongan II, tarif naik dari Rp 7.500 menjadi Rp 8.500 (naik 13,3 persen) 3. Golongan III, tarif naik dari Rp 9.500 menjadi Rp 10.000 (naik 5,26 persen) 4. Golongan IV, tarif naik dari Rp 11.500 menjadi Rp 12.500 (naik 8,7 persen) 5. Golongan V, tarif naik dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.000 (naik 7,14 persen). (gen)

Masuk Tax Amnesty

 

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengakui, pihaknya telah menyiapkan sejumlah proyek jalan tol yang bisa memanfaatkan dana tax amnesty. Pemanfaatannya menurutnya bisa dilakukan lewat investasi ekuitas atau pembiayaan utang.

“Semua itu potensi. Jadi yang di pipeline, yang baru, dia kan bisa masuk sebagai equity. Kita sudah siapkan list-nya. Artinya semua proyek tol berpeluang memanfaatkan dana tax amnesty dan repatriasi,” ujarnya, kemarin.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Pepes Tahu Kemangi yang Simple dan Sederhana

Lanjut dia, tol Trans Sumatera juga menjadi salah satu proyek yang akan ditawarkan menjadi salah satu proyek penampung dana tax amneaty. Pasalnya, tol ini menyerap banyak biaya untuk pembebasan lahan.

“Sejalan dengan pemerintah, ya Sumatera (tol) itu potensi menurut saya. Pembebasan tanah juga potensi. Seperti tambahan 3 ruas di Sumatera, itu kan belum ada pendanaannya. Kalau ada dana repatriasi bisa kita manfaatkan,” katanya.

“Jadi tahapannya bisa untuk dana tanah, bisa juga untuk pendanaan konstruksi. Kan sebagian besar tol hari ini dilakukan dengan contractor pre financing. Jadi dibangun dulu, nanti diganti di akhir dengan pinjaman yang lebih panjang. Bisa juga sebagai kredit atau equity,” tambahnya.

Seperti diketahui, jika perjalanan tax amnesty lancar hingga berakhir Maret 2017, bisa dipastikan program infrastruktur seperti jalan tol dan pelabuhan tidak lagi mengandalkan kas negara. Hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, saat ditemui di Jakarta, awal Agustus lalu. “Kalau dana repatriasi masuk, kita akan mempunyai peluang yang besar untuk membangun negara ini. Kalau investasi sudah dikerjakan swasta, APBN enggak usah masuk lagi. Ngapain APBN dibikin untuk jalan tol atau pelabuhan,” ujar Jokowi.(Yuska Apitya/dtk)

============================================================
============================================================
============================================================