JAKARTA TODAY- Walaupun agen pemegang merek Chevrolet, yakni GM Indonesia belum resmi mengumumkan, Chevrolet Trailblazer generasi baru siap dilempar ke pasar. Mobil terlihat sudah mulai dites di jalanan Indonesia. Selain dari pameran resminya pada Gaikindo Indonesia International Auto Show 2016 Agustus kemarin, berbagai media juga beberapa kali menampilkan spy-shot Chevrolet baru yang menggunakan kamuflase.

Presdir GM Indonesia Gaurav Gupta pernah menyebutkan bahwa fokusnya pada pasar Indonesia akan condong ke arah SUV. Di saat bersamaan dengan pameran Chevrolet Trailblazer di GIIAS 2016, ia juga memberi bocoran akan memasarkan SUV besar 7-seater tersebut pada akhir 2016 hingga awal 2017. Kehadiran dari Chevrolet Trailblazer baru akan melengkapi jajaran SUV Chevrolet di Indonesia setelah Captiva terbaru.

Melihat dari penampilan Chevrolet Trailblazer baru pada ajang GIIAS 2016 dan di negara-negara tetangga, GM memberikan wajah baru untuk SUV pesaing Toyota Fortuner dan Pajero Sport tersebut. Masih dengan platform PPV (Pickup-Platform Vehicle) yang mengambil basis Chevrolet Colorado, Trailblazer dikabarkan menawarkan 50 lebih perubahan.

Pada penampilan eksterior, wajah Trailblazer dibikin lebih tangguh dan modern. Bumper barunya telah ditanami lampu kabut. Area grille besar dibagi dalam dua bagian dan diapit oleh headlamp baru dengan LED DRL.

Sementara bagian buritan masih membawa nilai dari Trailblazer generasi sebelumnya, dengan ubahan desain pada cluster lampu dan bumper belakang. Kabarnya, hanya varian tinggi LTZ yang akan hadir di Indonesia, dengan pelek alloy aluminium berukuran 18 inci.

Varian LTZ juga membawa segenap teknologi canggih seperti lampu depan otomatis, wiper otomatis saat hujan, kamera mundur, sensor parkir depan, dan kunci remote yang bisa menyalakan mesin dari jarak hingga 100 meter.

Remote tersebut juga bisa dimanfaatkan membuka keempat jendela. Fungsinya, ketika mobil diparkir di bawah terik matahari, pengguna bisa membuka jendela dan menyalakan mesin sekaligus AC tanpa perlu masuk ke dalam kabin yang panas.

Berbicara kabin, interior Trailblazer baru mendapat peningkatan pada cluster instrumen dan trim pada pintu. Konsol tengah juga sedikit direvisi dengan sentuhan aksen silver. Layar sentuh 8 inci menjadi pusat akses infotainment dengan teknologi MyLink2.

Sistemnya ditingkatkan untuk pengalaman konektivitas smartphone, navigasi, dan perintah suara lebih baik.

Bahkan telah mendukung Android Auto dan Apple CarPlay.

Perubahan yang tak tampak pada interior Trailblazer adalah peningkatan NVH (noise, vibration, harshness). Peningkatan tersebut mendukung kenyamanan penumpang khususnya dari segi kesenyapan kabin. Dengan karet seal yang baru, ketebalan kaca yang ditambah, dan sistem aerodinamika baru, diyakini meningkatkan kadar redam suara di dalam kabin.

Sedangkan dari segi goncangan dan rasa berkendara, sistem suspensi dan rem juga mengalami revisi.

Untuk urusan fitur safety, Trailblazer akan membawa airbag di depan, lengkap dengan bagian samping, curtain, dan lutut.

Sementara dukungan berkendara dilengkapi dengan kontrol traksi, Electronic Stability Control (ESC), Blind Spot Warning, lane change assist, front collision warning, dan kamera mundur dengan Cross-Traffic allert. Tak ketinggalan hill decent control dan hill start assist juga dikabarkan hadir pada Trailblazer terbaru nanti.

Nah, di beberapa negara yang sudah lebih dulu disambangi Trailblazer anyar, ada dua opsi untuk jantung mekanisnya.

Mesin 2.8 liter Duramax turbodiesel merupakan yang paling populer, dengan output tenaga 200 hp dan torsi monster 500 Nm. Untuk bensin, hadir mesin V6 3.6 liter yang memiliki daya 279 hp serta torsi maksimum 357 Nm. Keduanya dipasangkan dengan transmisi otomatis 6-speed.

Ada kabar yang mengatakan bahwa Indonesia mungkin kedatangan mesin diesel Duramax dengan kapasitas yang kebih kecil, yakni 2.5 liter, melihat dari pajak dan standar pengukuran emisi, di mana Trailblazer ini sudah mendukung Eeuro4.

Begitu juga dengan spesifikasi fitur, dengan kemungkinan sejumlah fitur asli akan absen ketika Trailblazer melenggang di aspal Indonesia. Namun, GM Indonesia dikenal tidak pelit, di mana mereka bisa tetap mempertahankan harga tanpa memangkas banyak fitur. Lihat saja contohnya pada Chevrolet Trax LTZ yang sudah beredar di Indonesia.

Sementara informasi harga masih belum ada keterangan resmi maupun estimasinya. Masih menyesuaikan juga dengan pilihan kapasitas mesin yang akan digunakan. Belum lagi untuk penggerak empat roda 4×4 pada Trailblazer di negara tetangga.

Di mana fitur tersebut akan melonjakkan harga ketika diboyong ke Indonesia. Seperti nasib dari Ford Everest baru bermesin 3.6 liter dengan penggerak empat roda, yang pernah dilabeli harga hampir Rp 1 miliar ketika masuk Indonesia.(Yuska/dtk)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================