Saat pengguna ingin melihat percakapan berbalas dari sebuah tweet, nantinya konten yang bernada sensitif atau tidak berkaitan dengan topik akan otomatis hilang.

Meski begitu, respon-respon tersebut tetap bisa diakses pengguna jika memang sengaja mencarinya. Berbeda dengan Facebook, Twitter memastikan hanya menyembunyikan konten-konten tersebut, bukan menghapusnya secara permanen.
Cara lain yang ditempuh Twitter juga dengan mengidentifikasi pengguna yang ditangguhkan sementara hingga menghentikan mereka untuk membuat akun baru. Untuk proses ‘penyaringan’ yang satu ini Twitter akan melihat pada perilaku yang berpotensi mengganggu seperti melecehkan pengguna lain.

BACA JUGA :  Ini Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Minggu 21 April 2024

Juru bicara Twitter mengatakan pihaknya menggunakan algoritma khusus untuk mengidentifikasi, menganalisa, dan menandai tweet yang bernada melecehkan. Sejauh ini pihak Twitter masih berfokus pada pemberatntasan hoax berdasarkan laporan pengguna.

Layanan berlogo burung biru ini memastikan pembaharuan yang disediakan bukan bermamksud untuk membatasi kebebasan penggunanya dalam berekespresi, tetapi hanya memberikan batasan tanggung jawab setiap konten yang di-tweet.

BACA JUGA :  Gertak PSN di Kota Bogor, Libatkan Siswa Berantas Sarang Nyamuk

Fitur-fitur penyaring konten sensitif dipastikan bisa segera dirasakan oleh pengguna dalam beberapa pekan mendatang. (Yuska Apitya/cnn)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================