Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menuturkan, lapuknya kayu kuda-kuda akibat dimakan rayap menjadi salah satu faktor penyebab robohnya atap ruangan tersebut SDN Pakuan 2. Dibanyak tempat keberadaan rayap jika tidak diperiksa, bisa mengakibatkan kondisi kayu memburuk. Kayunya keropos dan itu  mempengaruhi kondisi kuda-kuda atap.

BACA JUGA :  RPJPD Kota Bogor 2025 - 2045, Kota Sains Kreatif, Maju dan Berkelanjutan

“Apalagi ditambah keadaan cuaca yang ekstrim dengan curah hujan tinggi dan kencangnya angin,”  ujarnya. Untuk menghindari kejadian serupa, Bima menginstruksikan Dinas Pendidikan memeriksa kondisi bangunan SD-SD lainnya  di Kota Bogor.

Khusus untuk SD Negeri Pakuan 2, pada tahun 2017 SD ini memang sudah masuk daftar sekolah yang akan direvitalisasi. Itu sebabnya usai dicek, nantinya desain bangunan akan disesuaikan.SD Negeri Pakuan 2 terakhir dibangun tahun 2003. Ruangan yang roboh dibangun 3 tahun setelahnya. Saat ini jumlah siswa tercatat  lebih  dari 500 orang.(Yuska Apitya)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================