PAKISTAN TODAY- Sebuah bom meledak di kompleks pengadilan di Pakistan pada Selasa (21/2), menewaskan setidaknya lima orang dan melukai 20 lainnya. Polisi menyebut serangan itu sebagai insiden baru kekerasan militan di negara tersebut.
Kepala Kepolisian Distrik Charsadda, Ijaz Khan, melaporkan bahwa awalnya, tiga penyerang memasuki kompleks pengadilan dengan membawa granat tangan dan senapan AK-47.
“Para teroris datang dan ingin membunuh orang di kompleks pengadilan tersebut,” kata Khan seperti dikutip Reuters, Selasa (21/2).
Seorang juru bicara Taliban, Jamaat ur-Ahrar, mengklaim bahwa kelompoknya mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui surat elektronik yang dikirimkannya kepada media. Pekan lalu, kelompok militan itu juga merilis video berisikan kampanye teror melawan pemerintah, termasuk lembaga peradilan, polisi, dan tentara.
Anggota kelompok militan tersebut kerap membawa nama rakyat Pakistan sebagai dasar serangan teror mereka pada pemerintah. Tak hanya pemerintah, mereka kerap menyerang kelompok agama minoritas di negara itu. Sementara itu, serangan teror mematikan juga menimpa kuil Muslim Sufi di selatan Provinsi Sindh pada pekan lalu, yang diklaim oleh ISIS. Kehadiran ISIS di Pakistan belakangan ini kian terlihat. Tak jarang, para simpatisan kelompok militan ini juga pergi ke Suriah dan Irak untuk bergabung dengan ISIS dan membelot dari negara.(Yuska Apitya/cnn)
Bagi Halaman