Untuk tahap awal, debitur yang disasar BTN yaitu pedagang yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso. Nantinya BTN juga menyasar profesi lainnya yaitu nelayan, petani, perajin, dan pekerja di sektor informal. Target penyaluran KPR BTN Mikro yaitu sebesar Rp 150 miliar. “Yang penting mereka tergabung dalam komunitas pedagang atau koperasi serta merupakan binaan Kementerian Koperasi dan UKM dengan penilaian baik,” ujar Maryono.

Selain anggota komunitas, syarat lainnya menjadi debitur KPR BTN Mikro yaitu usaha sudah berjalan minimal 1 tahun dan mendapatkan rekomendasi dari komunitas dan koperasi. Pemohon juga harus sudah memiliki tabungan di BTN dengan rata-rata usia tabungan minimal 3 bulan. Produk tabungan ditawarkan BTN sesuai kemampuan debitur yaitu Tabungan Cermat yang gratis administrasi dengan setoran minimal Rp 10 ribu. “Dengan KPR Mikro, jumlah pemegang Tabungan Cermat pun diharapkan bisa meningkat sehingga program inklusi keuangan bisa semakin pesat sesuai arahan OJK,” tegasnya.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Tumis Buncis dan Wortel yang Renyah dan Sedap

Sementara itu Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan dengan adanya program dari BTN itu diharapkan bisa memenuhi target program pemerintah yaitu satu juta rumah meskipun KPR BTN Mikro merupakan inisiatif BTN dan bukan bagian program pemerintah. “Dari 120 juta angkatan kerja kita, 40% itu pekerja tetap, sedangkan 60% tidak tetap dari non formal. Maka dengan ini, seperti pedagang mie dan bakso bisa masuk untuk mencapai target kita (program sejuta rumah),” kata Basuki.(Yuska Apitya/dtk)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================