Kamus yang dibuat itu, lanjut Bayu, diperuntukan bagi semua komponen timnas, baik itu pemain maupun ofisial. Sebab, diakuinya, banyak staf ofisial timnas yang ingin berkomunikasi langsung dengan pelatih.

“Setidaknya dengan kamus ini semua bisa saling sapa. Begitu juga sebaliknya. Mereka juga dengan senang hati ingin mengenal Indonesia lebih dekat lagi melalui bahasa,” terangnya.

Ucapan ‘terima kasih’ juga sempat terdengar dari mulut Milla ketika usai menggelar konferensi pers di sesi latihan pertama seleksi timnas di Hotel Yasmin, Karawaci, Tangerang, Selasa (21/2). Usai sesi tanya jawab dengan media, Milla yang jalan menuju pintu keluar dengan lirih mengucapkan terima kasih.  Hal yang sama juga dilakukan Miguel Gandia usai berbincang dengan awak media, Kamis (23/2). Usai memberikan keterangan pada awak pers, Gandia tak lupa mengucapkan terima kasih.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Kontra Korea Selatan di 8 Besar Piala Asia U-23

Milla ingin menularkan pemainnya untuk terbiasa mengucap ‘terima kasih’ di setiap kesempatan. Kata tersebut juga menjadi wajib diucapkan sesama pemain di dalam dan luar lapangan. Antusiasme Milla belajar bahasa patut diacungi jempol. Sebab, hal ini jarang dilakukan pelatih asing lainnya yang memang kontrak kerjanya rata-rata berdurasi singkat. Alfred Riedl misalnya. Kendati sudah melatih Indonesia sejak 2010, namun ia tak bisa mengucap bahasa Indonesia baik dalam kalimat sederhana sekalipun.(Yuska Apitya/cnn)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================