Air berasal dari selokan yang ada di balik tembok SMA Negeri 2 arah Selatan. Di sebelah tembok terdapat kebun jambu.  Di antara dinding tembok pembatas lapangan SMA Negeri 2 itu terdapat parit kecil yang airnya berasal dari kali kecil merupakan terusan dari anak kali Cipakancilan.

Air disaluran selokan tersebut dimanfaatkan untuk mengaliri kebun jambu. Karena intensitas hujan cukup tinggi, air meluap hingga tembok pembatas halaman parkir sekolah ambruk diterjang luapan. Ketinggian air mencapai dua meter saat kejadian, menyapulapangan parkir yang juga digunakan sebagai lapangan upacara siswa SMA Negeri 2.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Jumat 26 April 2024

Air meluber ke seluruh lapangan yang luasnya menyerupai lapangan bola, lalu menghantam tembok pembatas di arah Utara. Tembok tersebut bersebelahan dengan rumah warga. Terjangan air yang bermaterialkan puing tembok dan motor yang tersapu membuat tembok sebelah Utara amblas hingga mengenai rumah warga.

Terdapat tiga rumah petakan yang dihuni tiga kepala keluarga. Dua kepala keluarga selamat dalam peristiwa tersebut, tapi satu kepala keluarga yang paling pinggir jadi korban. Korban terdiri dari bapak, ibu dan dua anaknya. Bapak dan anak laki-lakinya selamat, hanya mengalami luka, sedangkan ibu dengan anak perempuannya yang masih balita, meninggal dunia setelah terseret arus luapan air parit hingga 300 meter dari lokasi kejadian. “Korban meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit,” kata Camat Tanah Sareal, Asep Kartiwa.(Yuska Apitya)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================