Menurut Burhan, bencana yang terjadi di Kabupaten Bogor pada umumnya berkaitan dengan faktor alam dan iklim. Sehingga, langkah penting dalam upaya pengurangan risiko bencana yang harus menjadi perhatian khusus adalah bagaimana memberlakukan alam guna mencegah terjadinya ketidakseimbangan dan kerusakan ekologi yang berpotensi menyebabkan terjadinya bencana alam.

“Sinkronisasi, harmonisasi dan koordinasi sangat menentukan tingklat efektivitas promosi, edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat. Itulah sebabnya, saya menekankan pentingnya sinergi yang terintegrasi di antara seluruh perangkat daerah dan organisasi yang terlibat sebagai prasyarat mutlak yang tidak bisa diabaikan,” tegasnya.

BACA JUGA :  Turunkan Kolesterol usai Kalap Makan saat Liburan Lebaran dengan Ramuan yang Dijamin Ampuh

Kegiatan koordinasi dan evaluasi ini diharapakan mampu memberikan pemahaman yang mendalam kepada semua peserta mengenai pentingnya harmonisasi dan optimalisasi koordinasi antara pemerintah daerah dengan seluruh pemangku kepentingan dalam program pengurangan resiko bencana. “Sebagai salah satu sumber kekuatan untuk membangun Kabupaten Bogor yang aman dari risiko bencana,” pungkasnya.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Optimis Raih Poin di Laga Piala Asia U-23 Lawan Australia

Turut hadir dalam rakor sebagai narasumber yaitu perwakilan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)  Republik Indonesia dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jabar serta Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bogor. (Iman R Hakim)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================