Winarso juga mengatakan, selain itu para mahasiswa yang ikut serta dalam kegiatan tersebut tidak menutup kemungkinan akan memperoleh tunjangan lain berupa biaya tambahan terkait pendidikan, atau beasiswa. Pihaknya akan memberi beasiswa, sesuai dengan prestasi yang ditorehkan, berskala nasional atau internasional.

Social Investment Manager Shell Indonesia, Anita Setyorini sekaligus pendamping tim Indonesia, menjelaskan bahwa para tim telah lolos verifikasi untuk dapat melaju ke tahap selanjutnya. Jenis kendaraan yang diujikan terdiri dari dua kategori, yaitu Urban Style (berkonsep city car roda empat) dan Prototype (berbentuk kapsul dan beroda tiga).

“Ada 12 tes sebelumnya. Dimulai dari tes dimensi kendaraan hingga kemampuan driver untuk keluar dari mobilnya selama 10 detik. Kenapa 10 detik? karena itu ialah waktu aman keluar dari kendaraan dalam keadaan krusial, seperti kebakaran atau semacamnya,” ungkapnya.
Pada acara tersebut juga dihadiri oleh beberapa perwakilan tim yang akan berangkat ke Singapura nanti. Salah satu yang bertanding, yaitu Tim 4 dari Bumi Siliwangi asal Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Tim Manager Bumi Siliwangi, Ramdhani mengaku optimis dalam ajang pada tahun ini. Ia yakin kendaraannya dapat bersaing, tidak hanya dengan tim satu negara, melainkan para kompetitor dari negara lain. “InsyaAllah, lebih siap,” kata dia.

Lebih lanjut, Darwin mengungkapkan jika dengan inovasi yang disematkan oleh masing-masing tim diharapkan dapat menginspirasi para pelaku industri otomotif, maupun pemerintah. Khususnya, memadukan penghematan energi dengan industri otomotif. Yang mana, ada tiga kategori asupan energi kepada kendaraan kreasi mahasiswa tersebut, diantaranya bensin, listrik dan etanol.

Ada lebih dari 120 tim mahasiswa yang berasal dari Indonesia akan berkompetisi dengan mahasiswa dari Asia Tenggara, Asia Pasifik, Asia Timur, Asia Selatan dan Timur Tengah.

Untuk pertama kali dalam sejarah kompetisi ini, tim-tim terbaik Shell Eco-marathon Asia tahun ini akan bertanding di ajang Drivers’ World Championship – Asia Regional Final pada 19 Maret 2017. Tim mahasiswa terbaik dengan penggunaan energi paling efisien di Asia nantinya akan ditantang berkompetisi di ajang ini untuk menentukan pengemudi kendaraan hemat energi tercepat. Pemenang akan mewakili Asia di ajang Driver’s World Championship Global Final di London pada Mei 2017.(Yuska Apitya/cnn)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================