“Berkurang nih (konsumsi TransJakarta), tahun lalu 1200, tahun ini 800. Tahun depan bisa bakal berkurang lagi. Itu unit yang menggunakan (BBG) ya,” kata Ryrien.

Padahal, kata Ryrien, infrastruktur pendukung, seperti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang disediakan oleh Pertamina sudah terbilang mencukupi. Namun, memang jumlah kendaraan yang menggunakannya masih rendah.

“Utilisasi sebenarnya gak terbatas juga ya, bisa dibilang membanjir. Bisa dibilang dari 12 SPBG yang beroperasi cuma 3 yang di atas 50%. Di Jalan Pemuda, lalu di Jalan Daan Mogot kan ada dua. Nah itu pun turun sekitar 30%,” kata dia.

BACA JUGA :  Cemilan Rumahan dengan Donat Labu yang Sedang Viral Kelezatannya

Oleh sebab itu, Ryrien mengatakan, pihaknya meminta ketegasan dari Pemerintah untuk terus mendorong pemanfaatan BBG, terutama untuk TransJakarta.

“Memang yang kami minta ketegasan dari pemerintah adalah kendaraan umum seperti TransJakarta itu mau dibawa ke mana. Apakah dengan infrastruktur yang banyak ini CNG, baik dari Pertamina mau pun swasta, mau diapakan? Utilisasinya bagaimana? Apakah tetap mau gunakan solar, atau apakah dia kembali lagi ke CNG,” tuturnya.(Yuska Apitya/dtk)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================