BOGOR TODAY – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Ibn Khaldun Cabang Kota Bogor, menggelar aksi solidaritas di Area Tugu Kujang Bogor, terkait masalah lahan pertanian.

Aksi itu juga pergerakan juga menyoroti peran pemerintah yang terkesan acuh atas konflik agraria, terlebih konflik yang menimpa para petani. Padahal pemerintah Jokowi saat kampanyenya sebelum menjadi presiden, berjanji akan menyediakan kurang lebih 3 juta hektar bagi para petani Indonesia.

Banyak petani saat ini mulai kehilangan mata pencaharian. Sebab hilangnya pekerjaan mereka adalah karna sudah tidak adalagi sawah untuk bisa ditanami.

BACA JUGA :  Hasil Thomas Cup 2024, Tim Bulu Tangkis Indonesia Kalahkan Inggris 5-0

“Kemarin di Majalengka para petani digusur untuk pembangun Bandara Internasional Jawa Barat, dan baru-baru ini kembali lagi petani di Gunung Kendeng yang menjadi korban keberpihakan pemerintah kepada kaum kapitalis,” teriak Koordinator Aksi, Iqbal Afgani mengatakan, Jumat (24/3/2017).

Puluhan aktivis membawa poster dan spanduk bertuliskan Aksi Solidaritas untuk Kendeng. Pria yang juga Ketua Komisariat Universitas Ibn Khaldun (UIKA) mengatakan, aksi kali ini adalah bentuk pengingat untuk pemerintah atas Nawa Cita yang sepertinya sudah mulai terlupakan. “Kami ingin jangan sampai Nawa Cita yang sering dijanjikan Jokowi menjadi Duka Cita bagi warga Indonesia,” ujarnya.

BACA JUGA :  Simak Ini! 5 Makanan yang Sering Dikonsumsi Ini Bisa Memperpendek Usia

Dalam aksi itu aktivis PMII menuntut keras agar pemerintahan mencabut proyek perizinan operasi perusahaan-perusahaan yang merusak alam dan menyusahkan para petani.

“Sungguh ironis, disatu pihak pemerintah menggembar-gemborkan itikad menjadi resolusi sejati dari krisis perubahan iklim dan hilangnya keragaman hayati, namun mereka juga enggan menuntaskan kasus hukum yang menjerat para pengusaha,” pungkasnya. (Iman R Hakim)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================