JAKARTA TODAY- Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa Bela Rakyat (GMBR) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, Kamis (30/3). Dalam aksinya, mahasiswa menggelar aksi simbolik berupa pelepasan tikus yang yang terikat dengan uang.

Menurut Koordinator aksi Abdul Hakim, aksi tersebut adalah aksi simbolik masih banyaknya oknum di parlemen yang terindikasi korupsi. “Ini simbol banyak anggota DPR yang korupsi,” kata Abdul.

Elemen mahasiswa yang menggelar aksi itu merupakan gabungan KAMMI, HMI, dan GPI. Perwakilan mahasiswa diterima oleh Ketua Zulkifli Hasan untuk menyampaikan aspirasi mereka.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kota Bogor, Kamis 2 Mei 2024

Saat menerima perwakilan mahasiswa, Zulkifli mengatakan, ada tujuh poin tuntutan yang disampaikan dalam pertemuan.

Pertama, kata Zul, meminta agar penegakan hukum khususnya kasus kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) tidak dilakukan secara tebang pilih. “Jangan yang kecil hukumnya berat, yang besar nggak kelihatan,” kata Zulkifli usai menerima perwakilan mahasiswa.

BACA JUGA :  Todong Sajam, 2 Pengamen di Bandarlampung Coba Rampas Motor Warga

Selain itu mahasiswa meminta fungsi MPR diperkuat, persoalan petani Kendeng, pendidikan, apresiasi terhadap TNI-Polri, kembali ke UUD 1945, hingga menolak reklamasi. “Penolakan reklamasi akan disampaikan ke pihak terkait,” katanya.

Sementara itu Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mohamad Iriawan mengatakan, meski ada aksi melempar tikur, demo berjalan kondusif.

“Alhamdulillah secara situasi kondusif, tidak ada permasalahan,” kata Iriawan.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================