Kecilnya pertumbuhan konsumsi premium ini, sambung Afandi, dikarenakan banyak masyarakat yang berpindah dari BBM penugasan ke BBM non-penugasan. Menurut data Pertamina, saat ini penjualan premium mencapai 44 persen dari total penjualan bensin Pertamina. Angka ini menurun drastis dibanding dua tahun lalu sebesar 85 persen.

“Memang, angka premium lebih kecil karena kan banyak yang migrasi ke pertamax atau pertalite. Namun, kami tetap antisipasi lonjakan permintaan untuk ketiga jenis BBM tersebut,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Tenggelam di Kolam Koi, Pelajar SMP di Lebak Tewas

Salah satu langkah tersebut, ia menerangkan, dengan menyediakan penjualan pertamax dalam kantong di 10 titik yang terdapat di jalur mudik Jakarta hingga tol Ngaliyan. Apalagi, kebutuhan ini akan terasa di H-2 lebaran, di mana lonjakan permintaan diprediksi sebesar 31 persen.

BACA JUGA :  Pemkab Bogor Gaungkan Program Ekonomi Hijau untuk Peringati Hari Otda ke-XXVIII

“Tentu, kami juga akan menambah tanker untuk memperbanyak stok jika terjadi peningkatan konsumsi. Kami akan menambah stok di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) demi mengantisipasi lonjakan tersebut,” pungkas Afandi. (Yuska Apitya)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================