Menurut Supriadi, sebenarnya gagalnya lelang ini bukan kaÂrena harga pembangunan yang kecil sehingga tak diminati para kontraktor. Karena jika melihat dari calon sebanyak 189 pengusaha, hal tersebut tampaknya tak mungkin. “Jadi gagalnya tuh karena memang persyaratan yang kami buat cukup tinggi. Makanya kalau berbicara tidak tertarik tidak mungkin. Kita mencari penguÂsaha yang kualifikasi, ya lebih baik mundur satu atau dua bulan daripada melanggar aturan,†ucapnya.
Meski begitu, Supriadi meyaÂkinkan, dalam pembangunan hotel ini sudah menetapkan standarisasi yang sangat speÂsifik sehingga dipastikan konÂtraktor yang membangun mempunyai kemampuan membangun gedung multihuÂnian. “Mungkin dari persyaraÂtan itu yang dianggap berat pengusaha. Namun itu umum karena spesifikasi membangun hotel berbeda dengan rumah sakit atau lainnya dan tidak mengada-ada,†yakinnya.
Supriadi menambahkan, walaupun nanti pada proses lelang kedua, hanya ada dua perusahaan yang dinyatakan lolos administrasi. Proses terÂsebut akan terus berlanjut. Karena secara aturan, hal itu dibenarkan. “Setelah diulang lagi kalaupun cuma ada dua perusahaan, itu bisa jalan. TarÂget Juni sudah mulai pembanguÂnan,†tutupnya. (Iman R Hakim)