Untuk KBH2 sendiri dijelaskan oleh Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, bukan untuk nenggantikan LCGC. “Jadi KBH2 itu dirancang untuk kendaraan yang lebih hemat dan harganya terjangkau, bahasa Inggrisnya LCGC. Nah sekarang kalau ada green-nya selalu mikirinya itu selalu listrik, makanya saya cenderung pakai lah KBH2 sesuai dengan Permeneperin 33/2013. Jadi itu yang kita pakai dasarnya,” tuturnya.

Selain itu Airlangga juga mengatakan, infrastruktur telah siap untuk mendukung keberadaan mobil dengan mesin hybrid, yang saat ini sedang dalam tahap evaluasi. “Infrastruktur untuk hybrid kan kita ada proyek 35.000 mega watt jadi bisa cocok. Dan hybrid sekarang lebih sederhana jadi bisa di plug and play di rumah, atau di mana, mungkin di multi store juga bisa,” pungkasnya.(Yuska Apitya/dtk)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================