JAKARTA TODAY- Pemerintah menyiapkan anggaran Rp1 triliun untuk menjadi tuan rumah pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia yang akan berlangsung di Bali pada 2018 mendatang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, anggaran tersebut akan digunakan untuk membangun infrastruktur penunjang menuju tempat diselenggarakannya seminar, seperti pembangungan jalan baru dan underpass.  “Ya seluruhnya mungkin sekitar Rp1 triliun, supaya lalu lintas tidak macet nanti,” ujar Darmin di kantornya, Rabu (3/5).

Menurut Darmin, kebutuhan anggaran tersebut sebagian akan menggunakan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun ini dan sisanya akan diajukan dalam APBN tahun depan.

BACA JUGA :  Pemerintah Kota Bogor Targetkan Raih Predikat Utama KLA 2024

Adapun pengajuan usulan anggaran tersebut akan dilakukan oleh tiga Kementerian berbeda yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pariwisata.

Ia menjamin pemerintah tidak akan mengeluarkan anggaran untuk keperluan akomodasi sehari-hari para tamu yang diperkirakan mencapai ribuan orang itu. Pasalnya keperluan tersebut akan ditanggung oleh IMF dan Bank Dunia sendiri. “Yang lain itu seperti hotel itu bukan tanggungan pemerintah, itu dibayar oleh mereka. Yang datang itu Gubernur Bank Sentral, Menteri Keuangan, orang-orang IMF, mereka kan punya duit. Ini orang-orang kaya yang datang,” ujarnya.

BACA JUGA :  Kejuaraan Tarung Derajat Wali Kota Bogor Cup II 2024, Persiapan Menuju Porprov 2026

Kendati demikian, Darmin mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir terhadap besaran anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk penyelenggaraan acara yang rencananya bakal berlangsung selama enam hari.

Acara tersebut bisa dimanfaatkan sebagai ajang promosi pariwisata yang diyakini bakal berpotensi menambah pendapatan devisa negara.

Terlebih yang datang merupakan tokoh-tokoh penting di dunia keuangan internasional seperti Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan.

“Prediksi saya hotel di Bali setahun sebelumnya pasti akan fully booked,” ujarnya.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================