Di depan Gapura Rancamaya Golf para peserta melakukan ritual dengan tertib, dengan membaca wangsit Siliwangi, rajah, kidung hingga babakti, yang diiringi pementasan berbagai seni buhun Sunda.

Ketua Panitia Napak Tilas Prabu Siliwangi, Ahmad Fahir mengatakan, pihaknya keberatan dengan penolakan yang dilakukan manajemen Rancamaya Golf.

Karena Situs Badigul merupakan warisan cagar budaya milik bangsa dan neagara, bukan milik Rancamaya Golf, sekalipun lokasinya berada di areal perumahan.

“Prabu Siliwangi merupakan raja terbesar Nusantara yang nama dan keharumannya melegenda hingga berbagai penjuru dunia. Seharusnya pihak manajemen Rancamaya Golf tahu arti penting Prabu Siliwangi dan fungsi Situs Badigul bagi masyarakat Sunda,” ujar dia.

Menurut dia, kegiatan Napak Tilas Prabu Siliwangi didiukung penuh oleh Danrem 061/Suryakancana. Bahkan Wali Kota Bima Arya pun ikut mendukung.

BACA JUGA :  Kolaborasi Antisipasi Krisis Iklim Melalui Penanaman Pohon di Wilayah Kabupaten Bogor

“Danrem 061 Suryakancana mendukung penuh kegiatan ini. Karena tujuannya positif, merawat kearifan lokal dalam upaya merajut tenun kebangsaan.

Beliau ikut membantu lobi izin ke manajemen Rancamaya Golf. Tapi dari pihak manajemen sangat arogan dan tidak mau merespons aspirasi publik Sunda,” tegas Fahir.

Begitu pula dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya. Ia menurunkan tim untuk meminta izin ke manajemen Rancamaya Golf. Lagi-lagi gagal, ditolak oleh Rancamaya Golf. Pihak manajemen tetap enggan memberikan izin acara di Situs Badigul.

Humas Panitia Napak Tilas Prabu Siliwangi, Ki Wulung Tunggal menambahkan, kegiatan tersebut diikuti para sepuh dan generasi muda Sunda dari Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

BACA JUGA :  DPRD Kota Bogor Evaluasi Pelaksanaan Perda Tibum dan Disabilitas

“Kami kecewa kegiatan ini dihalangi oleh pihak Rancamaya Golf. Harusnya mereka mendukung kegiatan budaya. Apalagi Situs Badigul sudah ada sejak 500 tahun silam. Sedangkan Rancamaya Golf baru hadir dan menggusur Situs bersejarah ini tahun 1993,” ungkapnya.

Kegiatan Napak tilas dimulai pada pukul 09.00, yang dilepas oleh Ketua Umum Barisan Benteng Raya Padjajaran (BBRP) Ki Atma Wirya. Para peserta tiba di Rancamaya pukul 12.00 WIB dan melakukan ritual dengan tertib dan khidmat hingga pukul 13.00 WIB. (Iman R Hakim/*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================