Menurut Agus, kenaikan jumlah uang tunai yang disiapkan selama lebaran tahun ini diakibatkan oleh periode libur yang lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya. “Kita tahu bahwa tahun ini kita libur (lebaran) 9 hari. Jika dibandingkan tahun lalu, kita libur hanya enam hari,” terang dia.

Selain itu, kenaikan jumlah uang tunai juga diakibatkan oleh periode lebaran tahun ini yang bertepatan dengan liburan sekolah. Kemudian, tambahan uang tunai juga digunakan untuk pembayaran gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) pegawai negeri sipil (PNS) dan swasta.  Kenaikan juga terjadi karena ada penambahan titik dan frekuensi penukaran uang tunai, baik oleh Bank Indonesia (BI) maupun kerja sama dengan perbankan.  Tak hanya itu, tingginya permintaan terhadap uang tunai emisi 2016 juga menjadi penyebab kenaikan tambahan uang tunai tahun ini. Lebih lanjut Agus menjelaskan, kondisi kas siap edar bank sentral mencukupi untuk memenuhi proyeksi peningkatan kebutuhan uang tunai selama periode lebaran tahun ini. Tambahan uang tunai tersebut akan membuat jumlah uang yang diedarkan BI mencapai titik tertinggi selama tahun 2017, yaitu sebesar Rp691 triliun.  “Tetapi, kita tahu nanti akan ada uang yang dikeluarkan dan ada uang yang masuk,” pungkasnya. (Yuska Apitya)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
BACA JUGA :  Nobar Timnas Garuda Muda di Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto: Doakan Skuad Besutan Shin Tae-yong Lawan Irak dan Raih Tiket Olimpiade Paris 2024
============================================================
============================================================
============================================================