Namun tercatat lanjut Bima, tingkat hunian hotel dari 9 hotel di sekitar Kebun Raya Bogor dan Istana Bogor meningkat 2-8 persen naik.

Untuk mengurangi kepadatan pusat kota kata Wali Kota, yakni dengan membangun di wilayah lain. Di Bogor utara diproyeksikan metropolitan Bogor apalagi LRT (Light Rapid Transit) dan Terminal akan dibangun, Bogor Selatan akan dibangun kawasan peristirahatan. Ada rancamaya disana, udaranya sangat mendukung.

Saat ini Pemkot Bogor telah membagi kawasan-kawasan menjadi kawasan kota pusaka, seperti Tepas Salapan Lawang Dasakerta (TSLD) yang bernuansa kolonial, Lawang Suryakancana yang bernuansa China Heritage dan nanti akan dibangun Kampung Sunda.

“Jadi kami sudah memiliki zonasi untuk membangun kota pusaka ini,” ujarnya.

Pemkot Bogor juga membangun taman-taman dan jalur pedestrian di pusat kota dengan panjang pedestrian 8,231 km, ada 3.231 orang setiap 2 jam pada hari Sabtu Minggu memanfaatkan fasilitas tersebut.

BACA JUGA :  10 Persen Angka Kematian ASN Akibat Penyakit Tidak Menular, Sekda Kota Bogor Tingkatkan Sosialisasi

“Adanya taman-taman dan jalur pedestrian bukan hanya mengajak warga bergerak agar sehat, tetapi untuk mengundang warga dari luar untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah),” kata Bima.

Selain itu pihaknya sudah mereformasi birokrasi di sektor perizinan sejak dua tahun lalu, dimulai dari pemberantasan calo hingga pelayanan perizinan online. Sebab, hal itu dilakukan agar investor memiliki kepastian berapa lama dan proses tahapan perizinan yang telah diajukan.

“Kota Bogor menjadi brancmarking perizinan dan mendapatkan penghargaan dari KPK sebagai dinas perizinan terbaik di Indonesia, bahkan kami juga sudah terintegrasi dengan Kementrian pajak mengenai pajak perusahaan yang mengurus izin,” ujar Bima.

Di bidang penataan transportasi Bima menambahkan, Kota Bogor nomer satu di Indonesia yang sudah menyelesaikan tahapan angkot berbadan hukum, ada 3.412 angkot sudah berbadan hukum dan ada 25 badan hukum, 14 koperasi dan 11 perusahaan.

BACA JUGA :  Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bogor, Minggu 19 Mei 2024

“Setelah badan hukum, angkot akan di konversi menjadi bus. 3 angkot menjadi 1 bus. Pengadaannya dari leasing dan kami akan berikan subsidi. Mulai akhir tahun ada 150 bus yang akan  beroperasi di koridor utama dan angkot akan digeser menjadi feeder dan 2-3 tahun angkot tidak ada lagi dipusat kota, jadi Bus Rapid Transportation (BRT) akan kami dorong ke Kota Bogor,” ungkap Bima.

Ia menegaskan, Kota Bogor adalah kota yang mengedepankan pluralisme, keberagaman adalah keniscayaan, dan kebersamaan dan persatuan harus diperjuangkan.

“Saya dengan muspida terus berjuang untuk menjaga keamanan di kota Bogor, memastikan bersatu dalam keberagaman untuk kemajuan kota Bogor,” pungkasnya.(Yuska Apitya)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================