JAKARTA TODAY- Jakarta kembali berduka setelah bom meledak di Terminal Kampung Melayu yang menyebabkan lima tewas, dua di antaranya pelaku. Media sosial dan aplikasi pesan instan pun langsung riuh.

Tak lama setelah aksi teror itu, sejumlah foto korban tewas akibat dari ledakan tersebut tampak nyata dan menyebar di sejumlah media sosial seperti Twitter dan WhatsApp.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pun meminta agar masyarakat untuk tidak menyebar atau memviralkan korban bom di Kampung Melayu melalui media manapun.

“Penyebaran foto seperti memberikan oksigen bagi tujuan memberikan ketakutan kepada masyarakat,” kata Rudiantara.

Berikut tiga imbauan yang dikeluarkan Rudiantara:

1. Jangan sebarkan/viralkan foto Korban di media manapun
2. Penyebaran foto seperti memberi oksigen bagi tujuan membuat ketakutan di masyarakat
3. Dukung dan beri ruang seluasnya bagi polisi untuk bekerja

BACA JUGA :  KLHK Gelar Kick Off Meeting, Siti Nurbaya Targetkan RPP PPPLH Selesai Juli 2024

Hal senada juga diungkapkan oleh warga bernama Dinda, menurutnya, menyebar foto korban apalagi luka-luka dan tampak tak utuh lagi, tidak membantu sama sekali. Malahan membuat ketakutan dan menambah perih bagi keluarga korban yang ditinggalkan.

“Di Grup WhatsApp foto korban luka-luka menyebar begitu saja tanpa blur. Ini tidak etis, walaupun sebenarnya maksudnya ingin memberikan informasi,” ujar Dinda, warga Bekasi.

“Share foto tubuh korban tragedi bom di sosmed itu norak. Itu bukan bantu masyarakat nyebarin kabar, tapi bantu teroris nyebarin ketakutan,” cuit penulis buku Alit Sutanto, di akun Twitter miliknya @Shitlicious.

Sebanyak 15 orang menjadi korban dalam serangan bom panci yang terjadi di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam (23/5). Dari jumlah tersebut, lima diantaranya tewas, termasuk dua pelaku bom panci.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan korban yang tewas adalah dua pelaku dan tiga anggota polisi, yakni Bripda Taufan, Bripda Rido dan Bripda Adinata.

BACA JUGA :  Ditinggal Ibu Menyapu, Bocah di Makassar Terjebak Mesin Cuci

“Jadi dua diduga pelaku. Tiga anggota Polri gugur dalam tugas, lima anggota Polri luka-luka dan lima warga masyarakat luka-luka,” kata Setyo di lokasi, Kamis (25/5) dini hari.

Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, jenazah dengan potongan tubuh yang tercerai-berai berasal dari dua pelaku yang berjenis kelamin laki-laki.

Meski demikian, Setyo belum dapat memastikan identitas dua pelaku yang melakukan bom bunuh diri tersebut. Hanya saja pelaku ditemukan di dua lokasi antara halte Transjakarta dan toilet.

Sementara itu, menurut Setyo, polisi yang tewas adalah anggotanya yang tengah bertugas dalam mengamankan pawai salah satu kelompok organisasi kemasyarakatan. “Rekan-rekan polisi bertugas untuk mengamankan pawai,” kata Setyo.(Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================