JAKARTA TODAY- Terdakwa kasus korupsi e-KTP, Irman, menyebut Ketua DPR Setya Novanto merupakan tokoh kunci proyek senilai Rp6,3 triliun itu.

Mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri itu mengaku mengetahui hal tersebut dari pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong saat bertemu di ruang kerjanya tahun 2010.

“Andi bilang untuk fasilitasi anggaran, kuncinya bukan di Komisi II DPR tapi di SN (Setya Novanto). Andi kemudian bilang akan mempertemukan saya, Pak Sugiharto, dan Sekjen Kemdagri Diah Anggraini bertemu dengan SN,” kata Irman dalam sidang kasus dugaan korupsi proyek e-KTP di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (29/5).

Pernyataan Irman ini sekaligus membantah pernyataan Andi yang mengaku tak pernah berhubungan dengan anggota dewan selama proses pembahasan proyek e-KTP. “Pertama kali ketemu di ruangan saya, dia bilang diutus Komisi II,” ujar Irman.

BACA JUGA :  Sambut HUT ke-13, Lorin Sentul Hotel Gelar Turnamen Futsal Antar Hotel dan Restoran se-Jabotabek

Irman pun sepakat untuk melakukan pertemuan dengan Andi di Hotel Gran Melia untuk membahas proyek e-KTP.

Namun dalam persidangan hari ini, Andi membantah pernah melakukan pertemuan dengan Irman. Hal serupa juga diungkapkan Setya yang mengaku tak pernah melakukan pertemuan di Hotel Gran Melia saat bersaksi dalam persidangan April lalu.

“Ini ada saksinya Pak Sugiharto dan Bu Diah waktu itu juga mengakui ada pertemuan di Gran Melia,” tutur Irman.

Pada persidangan Maret lalu, Mantan Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni menyatakan pernah bertemu Setya membicarakan proyek pengadaan e-KTP.

BACA JUGA :  Kendaraan Dinas Terlibat Kecelakaan Beruntun di Ciampea Bogor, Hampir Adu Banteng

Pertemuan itu dilakukan di Hotel Gran Melia, Jakarta sekitar pukul 06.00 WIB pada Februari 2010.

Selain Setya, kata Diah, dalam pertemuan itu juga dihadiri oleh dua pejabat Kemdagri Irman dan Sugiharto, serta Andi Narogong.
Menurut Diah, saat itu Setya hanya menyampaikan soal pengerjaan proyek e-KTP yang ditangani Kemdagri.

“Pagi-pagi, Pak Setya sambil tergesa menyampaikan bahwa di Kemdagri ada program e-KTP. Beliau bilang e-KTP merupakan program strategis nasional jadi ayo kita jaga bersama. Lalu dia pergi,” ujar Diah. Setya sendiri dalam kesaksiannya di sidang e-KTP beberapa waktu lalu membantah terlibat dalam kasus korupsi ini. (Yuska Apitya)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================