Swasembada pangan Nasional masih dihadapkan pada berbagai kendala, diantara semakin meningkatnya jumlah penduduk yang berimplikasi pada alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi lahan pemukiman dan lemahnya permodalan dan pemasaran serta rendahnya posisi tawar petani dalam mata rantai perdagangan produksi pertanian  yang menjadikan produksi pertanian kita yang masih terbatas hanya sebagai pemenuhan kebutuhan pangan keluarga dan menjadi komoditas bisnis.

“Pemerintah Kabupaten Bogor akan terus berupaya mengatasi hambatan hambatan pembangunan pertanian serta meningkatkan kinerja dalam pengguatan ketahanan pangan, tentunya dengan dukungan para petani, penyuluh pertanian dan lembaga pertanian yang berkompeten dan didampingi unsur kodim yang sekarang ini memiliki program penguatan ketahanan pangan secara terpadu,” janjinya.

BACA JUGA :  Lanjutkan Program Nasional, PAN Kota Bogor dan Gerindra Koalisi Jelang Pilkada 2024

Sementara itu, ,Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor, Siti Nurianty menjelaskan bahwa sasaran tanam padi pada tahun 2017 sebesar 88.643 HA, produksi padi 546.691 Ton dan tersediannya benih padi unggul bersertifikat sebanyak 825 Ton pada tahun 2017.

BACA JUGA :  Tragis, Istri di Medan Tewas Tertabrak Kereta, Diduga Sedang Melamun usai Bertengkar dengan Suami

Tujuan program Upsus pajale yakni, menyedian kebutuhan prasaran dan sarana pertanian berupa air irigasi, benih, pupuk, alsintan dan sarana produksi lainnya dan meningkatkan indeks pertanaman dan prduktivitas pada lahan sawah, lahan tadah hujam, lahan kering, lahan rawa pasang surut dan rawa dan mendukung pencapaian swasembada berkelanjutan padi, jagung dan kedelai. (Iman R Hakim /*)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================