LEUWISADENG TODAY – Puluhan siswa siswi pondon pesantren Asa-Habul Aziziyah begitu antusias mendengarkan Azis Gagap. Bukan karena pelawak kondang itu sedang melawak seperti di layar kaca televisi dengan grup opera van java (OPJ), pemilik nema lengkap Muhamad Azis itu sedang memberikan motivasi kepada santriawan dan santriwati.

“Selain disiplin ilmu, anak santri juga harus memiliki karakter dan kepercayaan diri untuk mampu menghadapi segala tantangan kehidupan yang serba canggih,” tutur pria yang terkenal dengan sebutan Azis Gagap saat memberikan motivasi kepada anak didik Pondok Pesantren Asa-Habul Aziziyah, Sabtu (5/8/2017).

Suasana aula pondok pesantren yang berada di Desa Sadeng, Kecamatan Lewuisadeng, Kabupaten Bogor, begithu hening saat Azis Gagap memberikan contoh kehidupan anak – anak miskin yang tidak mampu bersekolah. Puluhan santri pun tertegun mendengarkan kisah pilu dari sang pelawak.

BACA JUGA :  Timnas Indonesia Menang Tipis 0-1 Lawan Australia

“Adik – adik harus beryukur masih bias bersekolah menuntut ilmu meski dengan seadanya. Di luar sana, masih banyak orang miskin yang ingin bersekolah tapi tidak punya uang. Jadi, rasa syukur itu harus diimplementasikan dalam kehidupan nyata sebagai contoh, rajin lah belajar fokus saja pada belajar jangan yang lainnya,” kata pria kelahiran Desember 1973 di Jakarta.

Tentunya, sebagai publik pigur, Azis sangat piawai memainkan emosi penonton. Pun demikian saat meberi materi kepada anak santri, anak asuh Ponpes Asa-Habul Aziziyah kembali sumringah dan terbahak – bahak saat gaya melawak Azis sedikit dipertontonkan kepada santri.

Azis gagap yang juga pemilik ponpes tersebut, sengaja hadir ditengah – tengah santri yang didominasi yatim, piatu dan warga kurang mampu, sebagai wujud kepedulian terhadap dunia pendidikan dan masadepan generasi penerus bangsa.

BACA JUGA :  Rapat Paripurna Terakhir Bima Arya - Dedie Rachim, Sahkan 2 Perda

Di area ponpes pun dilengkapi berbagai fasilitas budidaya seperti, ternak sapi, kambing, ayam, ikan bahkan beberapa jenis tumbuhan dan sayuran. “Saya ingin para santri ini, setelah lulus tidak hanya pandai soal agama dan ilmu pengetahuan umum saja, tapi memiliki skil lain seperti ilmu usaha. Untuk itu, di ponpes ini saya sediakan beberpa tempat prkatek cara beternak,” paparnya.

Tidak hanya pelajaran menernak dan budi daya saja yang akan diberikan kepada santri, bahkan lanjut Azis, para santriwati pun akan diajarkan cara membuat beberapa jenis keu. “Kue hasil karya para santri itu, bisa kita jual dan disitulah pasa santri i tu dibentuk mentalnya sebagai pengusaha. Jadi setelah lulus mondok itu, cita – citanya bukan menjadi karyawan tetapi menciptakan peluang usaha,” tandasnya. (Iman R Hakim)

Bagi Halaman
============================================================
============================================================
============================================================