Sementara dari segi kesopanan adalah lomba joget berpasangan laki-laki dan perempuan dengan balon menempel di kepala, ini juga kurang bagus. Dari segi kepatutan adalah lomba makan krupuk sambil berdiri, bukankah makan sambil berdiri itu dilarang agama, serta dari segi kesehatan makan sambil berdiri itu bisa merusak ginjal.

Bukankah Rosul kalau makan duduk? Sementara kalau orang barat, makannya sering berdiri, sehingga menjadi tradisi orang barat kalau pesta makannya sambil berdiri (standing partay) Dan anehnya tradisi standing partay ini diikuti oleh orang Indonesia, jika kondangan penikahan di gedung.

Padahal kalau kita mengikuti sunnah Rosul, seperti makan sambil duduk, hidup kita makin berkah, bisa jadi bangsa Indonesia belum berkah, bahkan sekarang makin tertpuruk, karena sebagian besar masyarakat Indonesia belum melaksanakan sunnah Rosul.

BACA JUGA :  Menu Makan Malam dengan Bihun Goreng Sapi yang Lezat Gurih dan Praktis

Level ke tiga, perayaan kemerdekaan dengan siap berkorban untuk bangsa dan negara. Yang termasuk pada level ini adalah donator, panitia dan siapa saja yang berkorban dengan waktu, tenaga, pikiran, ide, gagasan, harta benda dan lain-lain untuk kelancaran serta keberhasilan perayaan kemerdekaan RI.

Ciri karakter level ke tiga ini sudah baik dibanding level satu dan dua, karena sudah ada jiwa berkorban, nasionalisme, cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara, disiplin, kreatif, pantang menyerah, berpikiran positif, mementingkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, golongan dan suku bangsa.

Level ke empat, perayaan kemerdekaan dengan prestasi gemilang. Inilah puncak dari level perayaan kemerdekaan, karena setelah memiliki sifat karakter level tiga, mereka akan memberikan prestasi yang terbaik bagi bangsa dan negaranya.

BACA JUGA :  Maraknya Kasus Pencurian Hewan Ternak Resahkan Warga Kecamatan Leuwisadeng

Seorang yang mempunyai prestasi gemilang dibidangnya masing-masing, pastilah punya karakter level tiga, ditambah karakter kuat, percaya diri, bermental juara, dan mempunyai kompetensi di bidangnya masing-masing.

Sayangnya untuk kondisi sekarang kebanyakan masyarakat Indonesia masih pada level satu dan dua. Padahal level satu itu berciri karakter negatif, sedang level dua itu berciri karakter biasa-biasa saja. Harusnya untuk menjadi bangsa yang maju serta disegani di dunia internasional, karakter masyarakat Indonesia minimal di level tiga dan level empat. Dengan modal level tiga dan level empat, akan mudah untuk bangsa Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju. Jayalah Indonesiaku. (*)

Halaman:
« ‹ 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================

2 KOMENTAR

  1. Bagus pak, cuma kalo lebih di tambah pake gambaran atau apa gitu. Mungkin lebih bagus lagi. Dan lebih menarik