Adapun 5 daya faktor sukses kunci smart city, yaitu Daya dukung (ketersediaan kapasitas infrastruktur dasar dan kompetensi untuk menopang kebutuhan dan pertumbuhan), Daya tarik (karakteristik kota yang menarik sehingga memotivasi minat untuk melakukan kegiatan yang membawa manfaat bagi kota), Daya cipta (inovasi yang berkelanjutan dalam pengembangan dan pengelolaan kota dari semua pemangku kepentingan), Daya ubah (kemampuan melakukan perubahan atau perbaikan yang dibutuhkan secara efektif dan tepat), Daya tahan (mengatasi resistensi terhadap perubahan, konflik, kepentingan, menjaga konsistensi kinerja yang sudah dicapai).

Ada enam aspek yang menjadi rangkuman penjelasan dalam masing masing nya, yaitu smart government, environment, branding, economy, living dan society. Diskusi Instansi serta komunitas pun dilanjutkan dalam pembagian aspek tersebut. PD PPJ yang diwakilkan oleh Hidayat dan Gina Tafzani beserta komunitas UKM serta Bank Pasar tergabung ke dalam  kelompok smart economy saat dilaksanakan Focus Group Discussion (FGD).

BACA JUGA :  Sirkuit Rumpin Bakal jadi Semi Mandalika, Rampung Tahun 2025

“Dari diskusi tersebut didapatkan hasil dan dipaparkan oleh koordinator aspek economy yaitu dengan diambilnya  pasar sebagai contoh dengan permasalahannya bahwa Kota Bogor mempunyai beberapa pasar yang menjual produk produk yang spesifik / unggulan serta mempunyai waktu operasional yang berbeda serta belum adanya informasi tentang pasar dan produk yang dijual di masing masing pasar,” imbuh Teddy.

Solusinya adalah membuat info produk pasar yang isinya menginformasikan produk, toko, waktu operasional dan alamat di pasar. Dalam pelaku industri juga terdapat beberapa permasalahan yaitu identifikasi dan standarisasi produk, pemasaran produk Bogor, wisatawan susah mencari oleh oleh, keragaman jenis industri banyak. Solusi untuk hal tersebut adalah harus adanya SIM/database produk industri, E-commerce produk Bogor, serta adanya one stop center penjualan produk Bogor.

BACA JUGA :  Menu Sederhana dengan Sayur Daun Ubi Tumbuk yang Gurih dan Harum

Bimtek tersebut diakhiri dengan pemberian quote oleh pendamping bahwa kota cerdas bukanlah kota yang tidak punya masalah akan tetapi kota yang terus belajar untuk mengatasi masalah dengan cara -cara yang cerdas. (Asep TB)

Halaman:
« 1 2 » Semua
============================================================
============================================================
============================================================