LEUWILIANG TODAY -  SDN Kampung Tengah dan satu rumah warga rusak berat di terjang Longsor akibat meluapnya kali Puraseda. Bencana longsor merupakan yang ketiga kalinya, namun di cuekin Pemerintah Kabupaten Bogor. 

Guna meringankan penderita warga, Danramil 2116 Leuwiliang bersama Muspika berjibaku membantu membereskan matrial sekolah dan membangunkan Jembatan darurat Penghubung dua Kampung.

Kapten Inf Chusnun Anwarudin mengaku,  Danramil  Leuwiliang sudah ke tiga kalinya membuat Jembatan darurat. Bencana banjir yang menyebabkan longsor dan merusak gedung sekolah, termasuk rumah warga merupakan yang ketiga kalinya.

BACA JUGA :  Sambut HUT ke-13, Lorin Sentul Hotel Gelar Turnamen Futsal Antar Hotel dan Restoran se-Jabotabek

Salah satu bentuk kepedulian terhadap masyarakat, Anggota Danramil bersama Muspika Kecamatan Leuwiliang bersama masyarakat Kampung Tengah berjibaku membenahi matrial Gedung Sekolah yang rusak dan membantu pembuatan jembatan darurat sepanjang 22 meter.

“Kita amankan matrial yang bisa di pakai, dan dilanjut dengan pembuatan jembatan sepanjang 22 meter, ” ujarnya .

Ia menambahkan, melihat kondisi tersebut jangka pendeknya di rapihkan dulu agar masih bisa digunakan. Sedangkan jangka panjang SDN Kampung Tengah harus di relokasi agar bisa belajar dengan aman, Meningkatkan ketika banjir air Puraseda meluap.

BACA JUGA :  Wujudkan Pilkada yang Aman dan Sukses, Pj.Bupati Bogor Ajak PCNU agar Bersinergi

Intinya  TNI mempunyai kewajiban membantu masyarakat yang membutuhkan. Seperti yang sekarang kami lakukan,” tegasnya.

Menurut dia, anggota TNI selalu siap terjun apabila dibutuhkan rakyat. Dia sadar jika TNI tidak bisa jauh dari rakyat. “Kami selalu ada untuk rakyat,” tutupnya. (Albi)

============================================================
============================================================
============================================================